Penjual Hewan Kurban di Kota Sukabumi Resah, Dampak Penyebaran PMK

Hewan kurban kota Sukabumi
Salah seorang pedagang hewan kurban di Jalan Pejagalan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, saat mengecek hewan jualannya, Senin (6/6).

WARUDOYONG — Penyebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK), membuat resah sejumlah penjual hewan kurban di Kota Sukabumi. Hal itu, seperti yang dirasakan penjual hewan kurban CV Hikmah Putra di Jalan Pejagalan, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong.

“Keberadaan penyamit kuku dan mulut ini kondisinya membuat pedagang hewan kurban kurang begitu nyaman. Meski begitu, kami berupaya semaksimal mungkin dalam menjaga kepercayaan konsumen salah satjnya dengan mengecek kesehatan hewan kurban,” ungkap Dirut CV Hikmah Putra, H Ichwan Hamid kepada Radar Sukabumi, Senim (6/6).

Bacaan Lainnya

Bahkan saat ini, lanjut Ichwan, semua hewan ternak yang dipasarkan sudah memiliki sertifikat sehat dari dinas terkait. “Saat ini hewan kurban yang tersedia sebanyak 27 sudah dilakukan pengecekan olah DKP3 Kota Sukabumi dan semuanya dinyatakan sehat,” ujarnya.

Menurutnya, menjelang Idul Adha 1443 H ini sedikitnya sudah menerima 30 pesanan hewan kurban dari para konsumen. “Alhamdulillah animo masyarakat untuk berkurban tahun ini cukup bagus, saat ini saja sudah ada sekitar 30 pesanan hewan kurban,” imbuhnya.

Adapun, beberapa jenis sapi yang tersedia sata ini yakni, Limousin, Simmental, Black Limousin, Benggolo dan jenis sapi lainnya. “Kebanyakan sapi ini berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur. Adapun, sapi lokalnya hanya beberapa ekor saja,” paparnya.

Ichwan menjelaskan, harga sapi yang dijejerkan nya tersebut mulai dari Rp16 juta hingga Rp60 juta. “Soal kesehatan hewan, para pembeli tidak usah khawatir karena semua hewan kurban sudah disertifikasi dari dinas terkait. Ketika konsumen membeli, kami akan menyerahkannya bersama sertifikat tersebut,” ujarnya.

Ia memprediksi, kebutuhan hewan kurban pada tabun ini bakal mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya yang hanya menjual sebanyak 75 ekor lebih.

“Isya Allah tahun ini penjualan bisa meningkat dibanding tahun sebelumnya. Biasanya akan lebih banyak pembeli lagi setelah H-7 Idul Adha,” pungkasnya. (bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *