Wali Kota Sukabumi Dorong Linmas Siaga Bencana

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi
Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi saat menyapa para anggota Linmas kelurahan untuk aktif menjaga keamanan dan berperan aktif mengantisipasi bencana.

SUKABUMI— Para anggota Linmas di kelurahan didorong untuk aktif menjaga keamanan dan berperan aktif mengantisipasi bencana. Hal ini disampaikan Walikota Sukabumi Achmad Fahmi dalam silaturahmi di acara pemberdayaan Masyarakat 2022 Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang diLapang Renyah Kelurahan Tipar, Rabu (16/11).

Pemberdayaan itu yakni meningkatkan peranan anggota Linmas dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana. “Peran linmas menjaga masyarakat tugasnya memberikan dukungan kepada aparat keamanan,” ujar Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi. Ia meminta dukungan dari linmas koordinasi bhabinkamtibkas dan babinsa.

Bacaan Lainnya

Terutama antisipasi geng motor yang bisa dilaporkan ke aparat kepolisian. Kedua terkait cuaca ekstrem, Linmas dapat lapor cepat sehigga bisa ditindak cepat, dalam artian cepat dilakukan berbabsis wilayah dengan penyadaran ke warga untuk siap siaga.

Sebelumnya, rapat Koordinasi kewilayahan dan penandatanganan komitmen kelurahan tangguh bencana digelar di Balai Kota Sukabumi, Selasa (15/11).

Hal itu sebagau upaya untuk memperkuat pencegahan dan penanganan bencana berbasis wilayah serta pencegahan pertumbuhan kasus Tuberkulosis.

Pada momen tersebut ada penandatanganan dua kelurahan tangguh bencana yakni Kelurahan Sindangsari dan Kelurahan Situmekar Kecamatan Lembursitu. “Kami melaksanakan rakor dengan wilayah terkait dua hal,” kata Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi.

Pertama fokus antisipasi bencana ingin kelurahan tangguh bencana dan kecamatan tangguh bencana segera dipersiapkan. Di mana aparat wilayah dan warga antisipasi pada saat dan setelah bencana untuk melakukan kolaborasi agar waspada khususnya di tengah cuaca ekstrem.

Kedua lanjut Fahmi, terkait amanat pemerintah pusat dalam penanganan tuberkulosis. Sebab dinkes ada data pasien dinyatakan TB dipantau pengobatan karena harus ruti sehingga bisa ditekan agar menurun.

Khusus kelurahan tangguh bencana, wali kota memberikan perhatian khusus. Di mana sosialisasi kelurahan tangguh bencana harus dipahami benar.

“Ketika dilaunching berharap ada sebuah kesepahaman dan komitmen bersama. Di mana, dari 33 kelurahan sudah 17 kelurahan tangguh bencana dan sisanya dalam proses,” kata Fahmi.

Kecamatan tangguh bencana kata Fahmi inisiatif dukungan dari kecamatan sesuai dengan perannya pada penerapan standar pelayanan minimal urusan bencana.

Hal ini karena lurah dan camat yang punya warga dan ketika musibah maka garda terdepan camat dan lurah melakukan upaya responsip dan antisipatif dalam melakukan penanggulangan.

” Bagaimana optimalkan pelayanan pemerintah di tingkat kecamatan penyelanggaraan penanggulangan bencana. Intinya harus lebih cepat ketika sudah tangguh bencana karena dengan optimaliasi misalnya waktu respon dalam penanggulangan bencana,” imbuh Fahmi.

Dalam artian, bukan berarti harus selesai saat itu bencana atau musibahnya. Bagaiman mendesain ketika terjadi banjir maka ada langkah antisipatif dan lurah menjadi leader dan camat support sistem.

“Sehingga keterlibatan seluruh pihak terkait dalam penanggulangan bencana, ketika di wilayah maksimal penanganan berjenjang, ” kata Fahmi.

Misalnya menggunakan dana kelurahan salah satunya kegiatan pemberdayan masyarakat sosialisasi edukasi rawan bencana, pelatihan pencegahan dan mitigasi bencna kepada warga.

Fahmi menuturkan, seluruh wilayah Sukabumi punya potensi bencana dan mari sama sama petakan. Sehingga camat dan lurah memiliki pengetahuan daerah rawan bencana.(Cr4/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *