Pemkot Sukabumi Perkuat Ketahanan Keluarga

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi

CIKOLE – Pemerintah Kota Sukabumi bakal memperkuat ketahanan keluarga masyarakat Kota Sukabumi, hal ini dilakukan pasca terjadinya kasus pembunuhan sekaligus pemerkosaan yang menimpa NP, balita di Kampung Bojongloawetan, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu.

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi mengungkapkan, kasus tersebut menjadi perhatian serius bagi pemerintah Kota Sukabumi. Bahkan, pihaknya telah meminta Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk memperkuat program peningkatan ketahanan keluarga bagi masyarakat.

Bacaan Lainnya

“Kami sudah berkoordinasi dengan banyak pihak, termasuk dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dan Dinas Pengendalian Penduduk, KB, P3A, dan Pemberdayaan Masyarakat. Kejadian ini, menjadi pelajaran sekaligus perhatian Pemerintah Kota Sukabumi, ” ungkapnya, kemarin (2/10).

Menurut Fahmi, munculnya persoalan tersebut dikarenakan ketahanan keluarganya rendah. Untuk meningkatkan ketahanan keluarga, teradapat empat pilar penting, diantaranya spiritual atau religius, kesejahteraan, keamanan atau kenyamanan dan pilar keadilan.

“Peningkatan ketahanan keluarga dalam pembangunan berkeluarga akan mampu menghadapi berbagai tantangan dalam menuju keluarga yang sejahtera. Peran orang tua dalam keluarga harus bisa melindungi dan memenuhi kebutuhan di dalam keluarga,” ujarnya.

Selain itu, Pemerintah Kota Sukabumi meminta kepada setiap aparatur wilayah untuk mematau wilayahnya serta mengidentifikasi prilaku masyarakat. Sehingga, bila mana terdapat perilaku yang janggal dapat segera dilaporkan serta ditindaklanjuti.

“Kalau bicara kecolongan, kami memang kecolongan. Makanya, saya minta lurah dan camat memantau sekaligus mengidentifikasi jika ada perilaku masyarakat yang mencurigakan,” pintanya.

Disinggung dengan status kota layak anak yang sudah disematkan bagi Kota Sukabumi, Fahmi mengaku sedikit banyaknya bakal berpengaruh. Namun yang terpenting, kasus tersebuat menjadi perhatian penting pemerintah.

“Seharusnya, pada kota layak anak ini semua anak-anak dapat hidup dengan nyaman, bebas berekspresi dan berkarya. Tapi, hal utama harus didasari oleh ketahanan keluarga,” pungkasnya. (upi/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *