“Dari Rp 4,5 miliar dana yang diterima dana transfer DBHCHT, sekitar 85 persen alokasikan untuk bidang kesehatan atau sekitar Rp 3,8 miliar,” ujarnya.
Khususnya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dan semakin meninhkatkan kualitas pelayanan di puskesmas, pustu, RSUD Almulk dan layanan kesehatan lainnya. Sehingga warga yang alami gangguan kesehatan bisa cepat ditangani oleh layanakan kesehatan milik pemda.
Intinya dengan dana transfer semakin menguatkan layanan kesehatan pemda. Atas nama pemda kata Fahmi, salah satu keberhasilan mampu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
“Berharap masyarakat jadi pribadi makin sehat dari waktu ke waktu. Meskipun sumbangsih cukai besar bagi APBN, tapi berharap warga berhenti merokok untuk kesehatan,” pungkasnya. (bal/*)