Musrembang Baros Sukabumi, Usulkan Adanya Sekolah SMA Negeri

Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi
Walikota Sukabumi, Achmad Fahmi saat membuka acara Musrembang di Aula Kantor Kecamatan Baros, Rabu (26/1).

SUKABUMI — Usulan adanya sekolah baru setingkat SMA Negeri di Kecamatan Baros mencuat dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang ) Kecamatan Baros, yang dilaksanakan di Aula kantor Kecamatan Baros. Rabu (26/1).

Masyarakat Baros sangat kesulitan mencari sekolah SMA Negeri karena dengan adanya syarat pemberlakukan zonasi menjadi kendala bagi warga Kecamatan Baros yang akan melanjutkan sekolah.

Bacaan Lainnya

“Warga berharap adanya pembangunan gedung sekolah setingkat SMA sederajat, pemberlakuan zonasi di sekolah-sekolah untuk calon peserta didik menjadi kendala bagi warga kami,”kata Camat Samiarto,Rabu (26/1).

Untuk itu, kata Samiarto usulan pembangunan sekolah setingkat SMA menjadi skala prioritas dalam kegiatan musrenbang tahun 2022 untuk direalisasikan pada kegiatan di tahun anggaran 2023.

“Nanti usulan ini akan diserahkan langsung kepada dinas atau instansi terkait,” jelasnya.

Tak hanya itu, dalam Musrembang kali ini pun warga meminta ada trayek umum angkutan kota ( Angkot) jurusan Baros – Cibeureum dimana trayek tersebut bisa memanfaatkan Jalan Garuda penghubung dua wilayah Kecamatan.

“Adanya gedung sekolah baru dan trayek umum angkutan Kota merupakan usulan warga kami pada musrenbang ini, untuk realisasinya ada di pemerintahan daerah melalui dinas terkait,” katanya.

Menurut Camat kebutuhan akan gedung baru sekolah begitu mendesak, karena banyak warga yang datang ke rumah dinasnya mengeluh ketika anaknya tidak diterima di sekolah negeri yang ada di Kecamatan lain.

Begitupun dengan keluhan tidak adanya trayek angkutan akses menuju Kecamatan Cibeureum atau Lembursitu, warga harus melewati beberapa akses angkutan umum dahulu.

Sementara itu, berdasarkan hasil musrenbang mulai dari tingkat kelurahan yang ada di Kecamatan Baros, telah di kerucutkan menjadi 20 usulan kegiatan fisik dan 22 kegiatan nonfisik.

“Kegiatan fisik lebih dominan pada hal-hal yang berkaitan sifatnya dengan kemasyarakatan, hal itu membantu percepatan pembangunan di wilayah,”ujarnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *