Kebutuhan Pangan di Kota Sukabumi Masih Aman, Menjelang Nataru

Andri Setiawan
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Andri Setiawan saat memantau ketersediaa pangan jelang Nataru di salah satu toserba di Kota Sukabumi.

CIKOLE– Pemerintah KotaSukabumi menjamin, ketersediaan pangan untuk memenuhi keperluan libur Natal hingga tahun baru (Nataru) mendatang tergolong aman.

Bahkan, semua stok hingga saat ini masih melimpah. Sehingga, sudah dipastikan jika pangan ataupun bahan pokok penting (bapokting) lainya cukup tersedia.

Bacaan Lainnya

“Kami pastikan semua keperluan pangan untuk Nataru aman dan terkendali,”ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Andri Setiawan.

Dikatakannya, dalam pemantauan di sejumlah pasar modern dan tradisional pihaknya tidak sendiri, melainkan melibatkan Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskumindag), dan Dinas Kesehatan. “Jadi, pemantaun yang dilakukan oleh kami dilakukan gabungan, bukan hanya DKP3 saja,”terangnya.

Andri menambahkan ada beberapa komoditas yang alami penaikan harga. Seperti, daging sapi saat ini dikisaran Rp120 ribu per kg, kemudian telur ayam negeri saat ini diangka Rp26 ribu per kg dari sebelumnya Rp25 ribu per kg, dan cabai rawit merah naik dari Rp80 ribu menjadi Rp84 ribu per kg.

Termasuk harga minyak goreng yang hingga saat ini masih tinggi. “Hasil pantauan di Pasar Ciwangi, Gudang, dan Tipar Gede, ada beberapa yang alami kenaikan harga,”ujarnya.

Andri mengungkapkan, jika dalam pemantauan ini, lebih fokus kepada ketersediaan saja. Sebab, jika barang tidak tersedia itu yang lebih mengkhawatirkan. “Jadi kita lebih fokus memantau ketersediaan 11 komoditas utama.

Diantaranya, beras, jagung, daging, bawang, dan cabai, termasuk makanan kemasan takutnya sudah ada yang kadaluarsa,”akunya.

Andri menghimbau masyarkat tidak usah resah, semua pangan ataupun bapokting cukup melimpah. Selain itu juga, pangan asal hewan maupun tumbuhan, aman untuk dikonsumsi. “Kami juga meminta kepad masyarakat, Kalau menemukan pangan yang tidak aman untuk dikonsumsi agar segera melaporkan ke DKP3,”pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *