Hanafie Janji Pertahankan Lahan Abadi

SUKABUMI – Pesatnya rencana pembangunan yang mengarah ke wilayah Kota Sukabumi. Dari mulai pembangunan bandara, jalan tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) serta pembangunan double track atau dua jalur kereta api Bogor-Sukabumi sampai Cianjur-Bandung.

Ternyata, tidak mempengaruhi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Sukabumi untuk mempertahankan lahan abadi yang bebas pembangunan untuk kepentingan pertanian.

Bacaan Lainnya

“Tidak akan kontradiksi dengan alih fungsi lahan. Artinya, lahan pertanian berkelanjutan tak bisa diganggu gugat untuk kepentingan pembangunan. Tidak ada pembangunan apapun,” ungkap Sekretaris Daerah Kota Sukabumi, hanafie Zain kepada Radar Sukabumi, Kamis (5/10).

Menurut Hanafie, luas lahan yang dipersiapkan Pemkot Suakbumi sekitar 350 hektare untuk pertanian berkelanjutan itu, sekuat tenaga bakal dipisahkan dengan kawasan yang bisa digunakan untuk pembangunan.

Soalnya, perkembangan dunia pertanian sedang dikembangkan oleh dirinya untuk kesejahteraan para petani di Kota Sukabumi ini.

Ia mengaku tak mau para petani terusi gara-gara banyaknya pembangunan gedung-gedung. Makanya kawasan pertanian akan terus dijaganya.

“Soalnya, banyak keahlian masyarakat kita yang hanya menjadi petani saja. Makanya, para petani nanti akan kita arahkan untuk memakai konsep minapadi,” katanya.

Oleh karena itu, lanjut Hanafie, saat ini Pemkot Sukabumi sedang mengevaluasi Rencana Umum Tata Ruang (RUTR) untuk memetakan kawasan yang bisa digunakan untuk pembangunan dan yang terdampak pembangunan infrastruktur transportasi ke depan.

Pasalnya, rencana itu harus sinergis dengan rencana pembangunan yang bakal dilakukan oleh pemerintah pusat.

“Semuanya harus dirancang dari sekarang. Karena, pemetaan RUTR-nya harus dilakukan sejak jauh-jauh hari. Kalau melihat waktu, hanya tinggal dua hingga tiga tahun lagi menuju ke 2019 dan 2020,” terangnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Sukabumi, Ate Rahmat mengungkapkan, upaya mempertahkan lahan abadi untuk pertanian di Kota Sukabumi itu sudah seharusnya. Pasalnya, dunia pertanian harus terus dikembangkan untuk produski pertanian.

“Itu sudah seharusnya. Kebijakan ini, sejalan dengan harapan dan keinginan kita semua,” katanya.(Cr5)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *