DP2KBP3A Kota Sukabumi Berikan Bantuan Usaha kepada Keluraga Akseptor

SUKABUMI – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan anak, dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2KBP3A) Kota Sukabumi, menyalurkan bantuan Alat Teknologi Tepat Guna (ATTG) kepada kelompok usaha di Kelurahan Subangjaya, Kecamatan Cikole.

Bantuan ATTG tersebut merupakan program dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Barat.

Bacaan Lainnya

“Untuk di Kota Sukabumi hanya diberikan kepada satu kelompok yaitu, kepada usaha peningkatan pendapatan keluarga akseptor (UPPKA ) Wardani Kelurahan Subangjaya,”ujar Kepala Seksi Pemberdayaan keluarga sejahtera pada DP2KBP3A Kota Sukabumi, Eli malianti.

Eli menyebutkan, program tersebut merupakan bagian dari Proyek Prioritas Nasional (Pro PN). Sehingga, yang menentukan sasarannya pun langsung dilakukan oleh Pemerintah Provinsi.

Sedangkan DP2KBP3A Kota Sukabumi hanya bertugas dalam penyalurannya saja. “Jadi, bukan kita yang mengajukan. Tapi, provinsi yang menentukan penerima bantuannya,”terangnya.

Kendati demikian, Eli menilai pemberian bantuan tersebut dinilai sudah tepat sasar. Bahkan, bantuan yang diberikan pun sangat tepat dengan sektor usaha yang gerakan oleh UPPKA Wardani Kelurahan Subangjaya.

“Bantuannya berupa mesin pencacah atau penggilingan, dimana UPPKA ini bergerak di bidang olahan makanan.

Jadi, bantuan yang diberikan sesuai dengan yang mereka butuhkan,”katanya,

Eli berharap, bantuan dari BKKBN Provinsi Jawa Barat tersebut dapat mendorong mereka untuk mengembangkan usahanya menjadi lebih besar lagi.

Sehingga, manfaatnya pun dapat dirasakan betul oleh masyarakat sekitar.

“Kalau usahanya sudah besar, maka akan dapat menyerap tenaga kerja dari masyarakat setempat dan itu dapat membantu masyarakat untuk meningkatkan penghasilannya,” ucapnya.

Eli menambahkan, selain program bantuan ATTG dari BKKBN Provinsi Jawa Barat, DP2KBP3A Kota Sukabumi pun telah menyiapkan sejumlah program sebagai upaya peningkatan kelompok usaha khususnya, dalam program pemberdayaan keluarga.

“Kalau program berupa pelatihan dan pemberdayaan sudah kita rencanakan. Tapi, kita masih nunggu anggarannya,”pungkasnya. (bal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *