DBD ‘Hantui’ Sukabumi

Foging-Kota-Sukabumi
Relawan PMI Kota Sukabumi saat melakukan pengasapan atau fogging di sejumlah titik dalam rangka mencegah penyakit DBD.

SUKABUMI – Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat (Kesmas) pada Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Wahyu Handriana mengatakan, kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) mulai mengalami peningkatakan dari awal Januari.

“Meningkatnya kasus DBD dipengaruhi faktor cuaca. Pada Januari ini mulai masuk musim kemarau tetapi Kota Sukabumi masih sering turun hujan,” kata Wahyu kepada Radar Sukabumi, Minggu (30/1).

Bacaan Lainnya

Wahyu menyebutkan, ruang rawat inap di beberapa ruamh sakit di Kota Sukabumi didominasi oleh pasien DBD. Rata-rata pasien yang memiliki ciri identik yakni demam tinggi, telah dirawat selama lima hari.

Kondisi inipun kian menambah kekhawatiran Dinas Kesehatan sebab di tengah penyakit DBD, Kota Sukabumi harus menghadapi varian baru Covid-19 yakni Omicron. Sehingga dibutuhkan banyak ruangan agar pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal.

“Yang kita khawatirkan Covid-19 Omicron membutuhkan ruang rawat isolasi dan juga ditambah penyakit DBD,” ujarnya.

Secara signifikan, Wahyu belum bisa mengungkapkan peningkatan kasus DBD tersebut karena masih dalam proses aktualisasi data di lapangan. Namun jika melihat kasus di rumah sakit, maka dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatakn kasus DBD.

“Untuk mencegah penyebaran DBD di tengah pandemi COVID-19 kuncinya harus selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, mulai dari membersihkan air yang tergenang, menutup atau mengubur barang yang bisa dijadikan tempat nyamuk berkembang biak dan 5 M anjuran pemerintah tentang Covid 19,” Tuturnya.

Lanjut Wahyu, adapun untuk obat-obatan yang dibutuhkan oleh penderita DBD dapat mengonsumsi vitamin dan suplemen.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *