Damkar Kota Sukabumi Survei Wilayah Padat Penduduk, Penanganan Dini Kebakaran

Damkar Kota sukabumi Stiker
Sejumlah personel Damkar Kota Sukabumi saat memasang pamplet himbauan penanganan dini kebakaran di wilayah kerjanya, Senin (26/7).

SUKABUMI — Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Sukabumi, menggencarkan melakukan survei di daerah padat penduduk dan yang sulit dijangkau mobil Damkar. Hal ini, sebagai salah satu bentuk penanganan dini kebakaran.

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, dalam survei tersebut petugas Damkar melakukan pengecekan sumber air yang ada disetiap daerah baik yang padat penduduk maupun yang sulit terjangkau kendaraan. Dengan begitu, ketika terjadi kebakaran tidak sulit mencari sumber air untuk memadamkan api.

Bacaan Lainnya

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Damkar Kota Sukabumi, Sudrajat menjelaskan, saat ini petugas Damkar tengah melakukan survei di beberapa daerah yang padat penduduk seperti, Kecamatan Cikole, Warudoyong, Citamiang dan beberapa kecamatan lainnya untuk memastikan adanya sumber air.

“Sasaran survei ini dilakukan khusus untuk daerah yang tidak bisa dilalui kendaraan Damkar, sehingga ketika terjadi kebakaran petugas sudah mengetahui dimana saja titik sumber air,” jelas Sudrajat kepada Radar Sukabumi, Senin (26/7).

Menurutnya, sejauh ini petugas kerap mengalami kesulitan ketika berupaya memadamkan api di pemukiman yang tidak terjangkau kendaraan. Sebab itu, saat ini Damkar berupaya melakukan pemetaan dimana saja titik sumber air yang bisa dimanfaatkan untuk memadamkan api.

“Nantinya, ketika ada sumber airnya petugas tidak akan kesulitan lagi memadamkan api ketika kebakaran. Bisa dengan menggunakan mesin penyedot air untuk berupaya memadamkan api,” ujarnya.

Tak hanya itu, sambung Sudrajat, dikesempatan yang sama Damkar juga memasang pamplet himbauan penanganan dini kebakaran disetiap RW dan kelurahan. Hal ini, dilakukan agar masyarakat bisa segera melaporkan ketika adanya kebakaran.

“Karena sejauh ini masih banyak masyarakat yang mengira Damkar itu masih menyatu dengan BPBD padahal saat ini sudah terpisah. Karena itu, kami berupaya mensosialisasikan kepada masyarakat ketika terjadi kebakaran bisa langsung menghubungi Damkar,” pungkasnya. (bam/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *