BPBD : Kerugian Akibat Kebakaran Sangat Tinggi

SUKABUMI — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan, kerugian bencana terbesar dalam triwulan pertama 2018 didominasi oleh peristiwa kebakaran. Dari data yang tercatat BPBD Kota Sukabumi, terhitung sejak Januari hingga Maret 2018, peristiwa kebakaran menyebabkan kerugian hingga Rp 262 juta. Sementara, total kerugian akibat bencana di Sukabumi di sepanjang triwulan pertama 2018 sebesar Rp 711.625.000.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Zulkarnain Barhami mengatakan, bencana yang menyumbang kerugian terbesar adalah kebakaran mencapai Rp 262.000.000. Adapun, sebesar Rp 204.000.000 kerugian bencana tanah longsor, Rp 165.000.000 cuaca ekstrem, Rp 42.125.000 angin topan, Rp 36.000.000 gempa bumi dan Rp 2.500.000 banjir.

Bacaan Lainnya

“Memang jika dibandingkan dengan kerugian bencana lainnya, kebakaran lebih mendominasi,” kata Zulkarnain kepada Radar Sukabumi, Minggu (8/4).

Lebih lanjut Zulkarnain memaparkan, besarnya kerugian materiil akibat kebakaran karena merusak permukiman maupun sarana lainnya. Terakhir, kasus kebakaran menimpa sebuah rumah makan di RT3/3 Liung Tutut, Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum pada 29 Maret 2018 lalu. Besaran kerugian akibat peristiwa itu disinyalir sebesar Rp 10 juta.

“Kebakaran juga melanda sebuah minimarket di Jalan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi pada 15 Maret 2018. Kebakaran tersebut menimbulkan kepulan asap yang keluar dari dalam minimarket,” ujarnya.

Akibat bencana terbesar sambung dia, berada di Kecamatan Citamiang yakni sebesar Rp 344.500.000, Kecamatan Cibeureum Rp 95.500.000, Cikole Rp 79.000.000, Baros Rp 68.625.000, Lembursitu Rp 64.000.000 Gunungpuyuh Rp 8.000.000. “Kerugian kebakaran paling besar berada di Kecamatan Citamiang,” paparnya.

Ia menghimbau, warga Kota Sukabumi agar meningkatkan kewaspadaannya dan mengantisipasi kebakaran dengan memastikan rumah yang ditinggalkan aman dari sesuatu yang dapat memicu kebakaran. Seperti, kompor dan lainnya.

“Masyarakat juga harus mengecek intanlansi di rumahnya agar jika terdapat intalansi yang sudah jelek bisa segera diganti sehingga hal itu bisa mengantisipasi terjadinya kebakaran. Karena, mayoritas kebakaran terjadi akibat konsleting listrik,” pungkasnya. (cr16/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *