PB Himasi Minta Kemenag Diperiksa

CIKOLE, RADARSUKABUMI.com- Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Asal Sukabumi (PB Himasi), meminta kepolisian agar memeriksa Kementrian Agama Kota Sukabumi selaku penyelengara ibadah haji pasca insiden yang menelan korban jiwa dan luka-luka.

Ketua PB Himasi, Eki Rukmansyah mengungkapkan, meminta pihak kepolisian untuk memeriksa pihak Kantor Kementrian Agama Kota Sukabumi selaku penyelanggara. “Tentunya bukan hanya sopir saja, penyelenggara harus bisa mempertanggungjawabkan atas penentuan lokasi pemberangkatan di tempat yang mungkin kurang layak,” ungkap Eki kepada Radar Sukabumi, kemarin (21/7).

Bacaan Lainnya

Eki menilai, jika dilihat dari video yang viral di media sosial tentang insiden tersebut, terlihat bus yang keluar dari gerbang Gedung Juang 45 seperti bergoyang ning akhirnya bus kedelapan yang keluar menyenggol pagar dan mahkota pilar. “Saya melihat dari video yang viral, bus sudah bergoyang saya rasa itu diakibatkan oleh kondisi aspal pas keluar gerbang, maka dari itu penentuan lokasi harus dipertanyakan,” terangnya.

Namun begitu, pihaknya juga turut berduka cita atas kejadian tersebut. PB Himasi meminta agar peristiwa itu menjadi evaluasi bersama sehinga tidak terjadi kembali dikemudian hari. “Pihak penyelenggara untuk memberikan pendampingan hukum yang terbaik kepada pak supir karena kami yakin pak supir ini tidak ada niat untuk melakukan tindak kejahatan apalagi hal seperti itu,” tutupnya.

Sebelumya, Kepala Subbag Tata Usaha Kantor Kementrian Agama Kota Sukabumi, Rizal Yusuf Ramdan mengungkapkan, pasca insiden tersebut pihaknya bakal membuka evaluasi untuk penyelenggaraan haji pada tahun berikutnya. “Tentunya peristiwa ini menajdi evaluasi kami. Jadi, bukan hanya kesehatan dan keselamatan para calon jemaah haji saja yang harus diperhatikan, melainkan juga keluarga yang mengantar keberangkatan,” ungkap Rizal.

Rizal mengungkapkan, hasil rapat sebelumya titik pemberangkatan dan pelapesan jemaah haji Kota Sukabumi berlokasi di Stukpa Lemdikpol Bhayangkara, namun karena lokasinya terbuka sehingga lebih memilih Gedung Juang 45 yang cukup mudah untuk disterilkan. “Awalnya memang hasik rapat lokasi pelapesan itu di Stukpa Lemdikpol di Jalan Bhayangkara, tapi itu terlalu terbuka dan cukup sulit untuk mengontrol para pengantarnya, dan dipilihlah Gedung Juang 45,” sebutnya.

Rizal juga mengakui, PO Nuansa Ilham yang menajdi mitranya ini pertama kali bekerja sama dengan Kemenag Kota Sukabumi. Kedepan, pihaknya pun bakal lebih memperhatikan keselamatan para pengantar Calhaj. “Termasuk lokasi titik pelepasan dan pemberangkatan ini kami akan evaluasi bersama,” tandasnya.

(upi/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *