Nama Ketua Karta Kota Sukabumi Dicatut, Diduga Hendak Melakukan Penipuan

SUKABUMI — Dugaan tindakan penipuan kembali terjadi. Kali ini aksi kejahatan oleh orang yang tidak dikenal itu terjadi kepada Ketua Karang Taruna (Karta) Kota Sukabumi, Raden Koesoemo Hutaripto.

Di mana, Oknum tersebut mengatasnamakan dan memajang foto profil Raden Koesoemo Hutaripto pada aplikasi Whatt’apps. Dalam melancarkan aksinya, oknum tidak bertanggung jawab tersebut langsung menyapa target seolah-olah itu adalah Raden Koesoemo Hutaripto. Kemudian, menawarkan lelang kendaraan di luar harga normal atau harga murah.

Bacaan Lainnya

Ketua Karang Taruna Kota Sukabumi, Raden Koesoemo Hutaripto, membenarkan sudah ada beberapa orang yang melaporkan kepadanya terkait upaya penipuan yang mengatasnamakan dirinya.

“Ya, ada beberapa orang yang melaporkan upaya penipuan itu dan saya menjawab itu tidak benar atau hoaks,” kata pria yang akrab disapa RKH ini, Selasa (16/08).

Untuk melancarkan aksinya dan membuat korban percaya, sang oknum melampirkan informasi lelang kendaraan dengan jenis, merek, serta harga yang berbeda.

“Dari screenshoot (tangkapan layar) percakapan ada dua surat dari Kementrian Keuangan RI yang menginformasikan soal lelang mobil. Alhamdulillah, sejauh ini tidak ada yang merasa

Atas kejadian itu, dirinya mengimbau kepada masyarakat, kerabatat, maupun anggotanya agar waspada terhadap upaya penipuan itu dan dapat dipastikan itu hoaks.

“Jangan mudah percaya dengan modus seperti itu, agar tidak ada korban akibat ulah oknum. Saya tidak pernah menawarkan lelang mobil dan itu hoaks. Tidak menutup kemungkinan kita akan lapor juga kepada pihak kepolisian,” tandasnya.

Di tempat terpisah, salah seorang rekan RKH, Nandar sempat berkomunikasi dengan oknum tersebut. Namun, saat asik membalas chat, tiba-tiba oknum ini menawarkan lelang. Sontak dirinya pun kaget dan mencari tahu kebenaran hal itu. ” Saya langsung kaget, kenapa tiba-tiba nawarin lelang. Saya curiga pasti penipuan dan saya pun langsung mencari kebenaran ke orang terdekat RKH,” terang Nandar.  (why)

Pos terkait