Lapas Sukabumi Deklarasikan Zero Alat Komunikasi

Lapas Kelas IIB Sukabumi
Sejumlah petugas Lapas Kelas IIB Sukabumi saat menandatangani komitmen bersama usai menyelengarakan apel di Halaman Lapas Kelas IIB Sukabumi, Senin (27/9).

SUKABUMI — Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Sukabumi, membangun komitmen tidak ada alat komunikasi illegal dalam Lapas dengan cara penandatanganan komitmen bersama.

Hal ini, dilakukan sebagai bentuk tindak lanjut Deklarasi Zero Handphone (Ponsel) bersama dengan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan.

Bacaan Lainnya

Penandatanganan komitmen bersama diawali Seluruh Pejabat Struktural, Komandan Regu Pengamanan dan warga binaan pemasyarakatan (WBP) melakukan komitmen bersama dengan memberikan cap tiga jari di banner komitmen bersama zero alat komunikasi illegal dilingkungan Lapas Kelas IIB Sukabumi yang diwakili oleh satu orang dari setiap kamar hunian.

Kepala Lapas Kelas II B Sukabumi , Christo Toar mengatakan, zero handphone harus di mulai dari seluruh pegawai agar dapat berjalan maksimal sesuai dengan tujuan bersama.

Sehingga seluruh pegawai di minta tanda tangannya sebagai bentuk keseriusan menerapkan gerakan zero handphone ini.

“Ini adalah komitmen bersama, kami sudah tuangkan dalam deklarasi ini. Siapapun yang melanggar akan ditindak tegas,” kata Christo kepada Radar Sukabumi, Minggu (27/9).

Christo kembali menegaskan, Lapas Kelas IIB Sukabumi tidak akan memberikan toleransi bagi petugas maupun warga binaan yang melanggar kesepakatan tersebut.

“Saya tidak akan memberikan toleransi bagi petugas yang melanggar dan menjadi pengkhianat, saya pun tidak akan segan-segan untuk menindak warga binaan yang tidak bisa di bina,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Christo Toar bersama Pejabat Struktural, Staff KPLP, Komandan Regu Pengamanan dan CPNS langsung melakukan penyisiran ke seluruh kamar blok kamar hunian untuk memberikan alat komuikasi dengan kesadaran diri sendiri setelah berkomitmen.

“Ini semua yang kami dapatkan adalah kesadaran tersendiri dari warga binaan karena telah berkomitmen untuk zero handphone di dalam lapas, dan untuk berkomunikasi dengan keluarga kami telah menyediakan pelayanan berupa video call gratis.

Temuan ini akan kami inventarisir dan kami musnahkan. Mari bersama wujudkan Zero Alat Komunikasi,” pungkasnya. (bam/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *