SUKABUMI– Satu dari tiga remaja di Indonesia saat ini sedang mengalami isu kesehatan mental, yang salah satunya timbul dari perasaan insecure. Hal ini menjadi salah satu fokus Dr.Metz Restorative Clinic hadir menjadi salah satu sponsorship pada kegiatan Tiba Tiba Festival Kabaret Vol II tahun 2022 di Gedung Juang 45 Kota Sukabumi, Sabtu (22/10).
Manajer Opersional dan Marketing Dr. Metz Restorative Clinic, Muhariyadi Kuncoro atau yang sapa disapa Ikun mengatakan, selaku klinik kecantikan lokal Sukabumi yang cukup kompetitif dan berkembang, pihaknya sangat mendukung kegiatan-kegiatan kreatif yang diinisiasi oleh para warga Sukabumi, khususnya anak-anak muda yang saat ini sedang menunjukan aktivitas kreatifnya.
“Nah, aktivitas ini yang akhirnya kita dukung juga, terlebih panitia pelaksana mengangkat tema besar yang berkaitan dengan isu kesehatan mental dan insecurity menjadi satu hal yang sering kami jumpai dari pasien-pasien kami saat ingin melakukan perawatan di Dr.Metz Restorative Clinic. Perasaan insecurity ini dipicu dari rasa ketidakpercayaan diri pasien lantaran memiliki wajah yang berjerawat dan permasalahan kulit lainnya,” terang Ikun kepada Radar Sukabumi di sela-sela acara.
Ia menambahkan, bahwa pada awal November hingga enam bulan kedepan, Dr. Metz Restorative Clinic sedang mengampanyekan tagline ‘Hidupkan Kilaumu’. Di mana, harapannya setiap orang bisa menyadari bahwa dirinya sendiri memiliki kekuatan dan kilaunya masing-masing. “Dan itu jangan sampai tertutupi karena perasaan insecure karena penampilannya tidak menarik,” tambahnya.
Tidak hanya itu, pada gelaran akbar tersebut Dr. Metz Restorative Clinic menghadirkan sebuah ruang interaktif kepada para pengunjung yang hadir. Di mana, terdapat sebuah art installation atau Interactive Wall dengan tiga elemen. Diantaranya, we heard your story yang berkonsep para pengunjung yang hadir bisa menuangkan dan menuliskan keluh kesah yang saat ini sedang dihadapi atau ucapan afirmasi semangatnya pada kertas yang sudah disediakan.
Hal tersebut menjadi sebuah upaya untuk mereka dapat menuangkan seluruh curhatannya, dan bagi yang membaca juga dapan memberikan support satu dengan lainnya. Selain itu ada juga ‘How Are You?’, yang mengajak pengunjung untuk merefleksikan diri mereka saat ini. Art installation ini diinteraksikan dengan adanya sebuah lingkaran isu tentang kesehatan mental, dan para pengunjung dapat berinteraksi dengan mengaitkan benang dari satu titik isu ke titik isu yang lainnya, sehingga nantinya akan terbentuk sebuah pola karya seni abstrak yang tercipta dari tangan-tangan para pengunjung yang hadir dan berinteraksi.
“Dengan menghadirkan instalasi seni ini, kami mengharapkan dapat mengubah sebuah perspektif mengenai standar cantik, bahwa cantik untuk setiap orang itu berbeda dan tidak perlu adanya sebuah validasi sosial dengan standard cantik yang saat ini ada di lingkungan sosial. Ini jadi salah satu upaya kami untuk mengkomunikasikan dengan cara komunikasi yang berbeda,” pungkasnya. (cr3/t)
