Kajari Kota SukabumiTurun Kejalan Sisir Milenial Anti Korupsi

Kepala Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi, Ganora Zarina saat menempelkan stiker anti korupsi pada angkutan umum yang ditumpangi oleh para pelajar.

CIKOLE – Kepala Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi, Ganora Zarina mengkampanyekan anti korupsi kepada kelompok milenial dengan cara turun kejalan menyisir para milenial yang tengah berkendara maupun menumpang kednaraan umum. Salah satu rangkaian peringatan hari anti korupsi sedunia itu, dilakukannya untuk mencetak karakter anti korupsi sejak dini.

Selain memberikan pengarahan kepada milenial, Ganora bersama jajarannya menempelkan stiker anti korupsi pada angkutan umum maupun pribadi, dengan harapan bisa di baca oleh masyarakat luas sehingga budaya korupsi hilang.

Bacaan Lainnya

“Kegiatan ini, merupakan rangkaian peringatan hari anti korupsi sedunia 2019, setelah melakukan upacara kami bersama semua jajaran turun ke jalan mengkampanyekan anti korupsi,” jelas Ganora kepada Radar Sukabumi usai membagikan stiker di depan Kantor Kejaksaan Negeri Kota Sukabumi, Jalan Perintis Kemerdekan, kemarin (9/12).

Menurut Ganora, pendidikan anti korupsi diera milenial pada masa sekarang ini bertujuan untuk menambahkan nilai dan sikap hidup anti korupsi kepada para milenial, Menumbuhkan kebiasaan prilaku anti korupsi kepada milenial, dan Mengembangkan kreativitas milenial dalam memasyarakatkan dan membudayakan prilaku anti korupsi.

“Saya sampaikan hal-hal sederhana kepada para pengguna jalan, khususnya kepada para milenial, mulai dari menghindari budaya-budaya korup seperti korupsi waktu, uang SPP dan yang lainnya,” ungkapnya.

Selain itu, pembentukan karakter anti korupsi kepada para milenial juga disampaikan melalui program jaksa masuk sekolah dan jaksa masuk pesantren. Dimana, dalam kegiatan itu disampaikan kepada siswa adalah pengenalan tindak pidana korupsi.

“Kami juga lakukan dengan program jaksa masuk sekolah, kami berikan pengantar mengenai pengertian tindak pidana koruspi, faktor apa saja penyebabnya, apa resikonya dan bagaiamana penanggulangannya. Kami berusaha mengenalkan sedini mungkin agar mereka teredukasi dan dapat mengindarinya,” tukasnya. (upi/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *