Disnakertrans Godok Keahlian Warga Binaan Lapas Kelas IIB Sukabumi

Sejumlah warga binaan Lapas Kelas IIB Sukabumi saat mengikuti pelatihan menjahit, Kamis (4/2).

SUKABUMI — Puluhan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Sukabumi, mengikuti pelatihan menjahit dari Dinas Tenaga Kerja dan Tranmigrasi (Disnakertrans) Kota Sukabumi dan LPK Badami.

Kepala Lapas Kelas II B Sukabumi, Christo Toar mengatakan, fungsi Lapas sebagai wadah pembinaan kepada warga binaan. Sebab itu, Lapas mengajukan permohonan kepada Disnakertrans dan LPK Badami yang menjadi instruktur untuk melatih warga binaannya di bidang keterampilan menjahit.

Bacaan Lainnya

“Ini bentuk kolaborasi antara Lapas, Disnakertrans dan LPK Badami untuk melatih warga binaan di bidang keterampilan menjahit. Adapun, warga binaan yang mengikuti pelatihan menjahit ada 20 orang, 10 orang WBP laki-laki dan 10 WBP perempuan,” kata Christo kepada Radar Sukabumi, Kamis (4/2).

Tak hanya itu, dari 20 warga binaan yang mendapat pelatihan, harus memenuhi syarat yang telah ditentukan. Hal itu, juga nantinya berguna bagi mereka apabila sudah menghirup udara bebas alias selesai masa hukuman bisa menjalankan kegiatan positif.

“Tujuannya juga agar mereka bisa mengembangkan kreativitas dan keterampilan dalam menjahit serta menjadi masyarakat yang produktif saat bebas nantinya,” tambahnya.

Hasil dari sejumlah barang yang sudah diproduksipara warga binaan, nantinya akan disalurkan untuk dijual ke perusahaan atau tempat yang memang membutuhkan hasil produksi tersebut.

“Pelatihan ini berlangsung di ruang Kegiatan Kerja Lapas Kelas IIB Sukabumi, sejak 4 Maret hingga 8 Maret, dengan metode pelatihan pendekatan kompetensi seperti, materi, tanya jawab, diskusi, dan praktek,” paparnya.

Sementara itu, Kapala Dinsnakertrans Kota Sukabumi, Didin Syarifudin menjelaskan, pelatihan menjahit sangat berguna bagi warga binaan.

“Program pembinaan pelatihan menjahit ini sangat berguna bagi warga binaan khususnya di Lapas Sukabumi dan diharapkan mereka bisa memanfaatkan ilmu ini menjadi warga yang mandiri dan bisa bersaing dengan masyarakat lainnya,” jelasnya.

Untuk kegiatan pembinaan selanjutnya, Disnakertrans siap membantu program Lapas dengan peserta yang lebih banyak. “Sehingga warga Lapas benar memiliki kemampuan keterampilan lainnya selain menjahit salah satunya sehingga mereka akan siap saat terjun di masyarakat nantinya dan tidak menutup kemungkinan untuk membuka usaha pastinya,” pungkasnya. (bam/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *