Berandal Motor di Kota Sukabumi Kembali Berulah

Geng-Motor-Sukabumi
Tangkapan video sejumlah berandal motor merusuhkan di Jalan Otista, Kecamatan Citamiang

SUKABUMI — Sejumlah warga Kota Sukabumi, kembali digegerkan kelompok berandal bermotor yang membuat ulah di Jalan Nyompong, Kecamatan Warudoyong dan Jalan Otista Kecamatan Citamiang.

Dari informasi yang diperoleh Radar Sukabumi, insiden terjadi pada Jumat 28 Oktober 2022 lalu. Video keributan tersrbut, sempat direkam warga hingga beredar di sosial media.

Bacaan Lainnya

“Kejadian sekitar pukul 19.00 WIB. Saat itu, ada tiga kejadian kontak fisik dengan sejumlah warga di depan angkringan Jalan Otista, dekat rel Kereta Api Cijangkar terus satu lagi di dalam gang masih di Cijangkar, infonya ada perempuan juga kena bacok senjata tajam.

Selain itu, ada pria di pukuli dekat tukang Nasgor (Nasi Goreng) saya liat yang itu mah,” ungkap salah seorang warga setempat, IM kepada wartawan, Minggu (30/10).

Hal senada, dijelaskan warga Jalan Nyomplong, Kelurahan Nyomplong, Kecamatan Warudoyong, AS (43) saat kejadian warga hampir duel menggunakan senjata tajam dengan salah satu dari sekelompok bermotor tersebut pada pukul 20.00 WIB.

“Jadi ada tiga anak yang lagi duduk di depan warung saya, termasuk anak saya yang sedang berjualan. Saat itu, saya lagi di dalam rumah, Tiba-tiba ada konvoi motor banyakan, turus langsung ngejar anak saya dan kedua temannya,” jelas AS.

Saat itu, As mendengar ada keributan dan melihat ketiga anak tersebut berlarian ke dalam rumahnya, dengan refleknya saat itu juga AS langsung mengambil sebuah golok.

Namun setelah keluar dari rumah dan berada di dalam warung AS langsung dihadang dengan sabetan senjata tajam jenis Celurit.

“Untung kena dulu ke minyak yang ada di pajangan dagangan warung saya, minyaknya sampai tumpah dan jatuh ke lantai warung. Maksud saya mempertahankan istri anak dan warung ibu, dikejar sampai keluar,” tuturnya.

Ia menambahkan, salah satu anggota berandal motor tersebut ada yang masuk ke warung tetapi langsung lari ke jalan raya sembari menenteng Celurit.

“Mereka banyak yang membaya Sajam. Sampai jalan raya tertutup sama kelompok bermotor itu, disitu warga pada keluar dan akhirnya mereka kabur ke arah Jalur Lingkar Selatan,” bebernya. Hingga berita ini diterbitkan, Radar Sukabuni belum mendapat keterangan dari pihak kepolisian. (Bam)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *