Dengan adanya penambahan tersebut, masih kata Hudi, kini setiap E-Warong dapat melayani maksimum sebanyak 300 KPM. Tetapi yang 25 unit E-Warong tersebut berbeda dari 16 E-Warong yang berdiri di 2018.
“Jika sebelumnya E-Warong didirikan dari KPM, sehingga pemiliknya pun dari KPM dan diberi bantuan untuk mendirikannya oleh Kemensos,”terangnya.
Sedangkan, 25 E-Warong tersebut merupakan agen dari pihak salah satu bank BUMN dan ditunjuk oleh bank tersebut untuk menjadi E-Warong.
Hudi berharap, dengan adanya E-Warong ini para KPM bisa mendapatkan kualitas beras dan telur yang baik. Serta mendapatkan barang yang sesuai, sebanyak yang diinginkan oleh KPM.
“Dan KPM mudah-mudahan bisa terbiasa untuk menabung, karena mereka diberi rekening bank yang sudah jadi milik mereka,”harapnya. (Cr17/t)