Bahayakan Warga, 12 Ekor Ular Diamankan Petugas Damkar Kota Sukabumi

Sejumlah petugas Damkar Kota Sukabumi saat melakukan evakuasi ular di wilayah kerjanya

SUKABUMI – Sepanjang tahun 2020 Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Sukabumi, berhasil mengevakuasi 12 ular berbagai jenis yang masuk kedalam pemukiman warga. Beberapa reptil dengan bisa yang dapat mematikan itu, ditangkap lantaran khawatir bisa membahayakan masyarakat sekitar.

Kasi Pemadam Kebakaran Kota Sukabumi Hendar Iskandarsyah, mengatakan sejak awal Januari 2020 hingga Februari 2021 petugas menangkap sebanyak 12 ekor ular termasuk yang memiliki bisa mematikan seperti ular weling yang ditangkap dibeberapa lokasi.

Bacaan Lainnya

“Ular itu kita tangkap karena bisa membahayakan masyarakat sekitar,” kata Hendar kepada Radar Sukabumi, Senin (1/3).

Lanjut dia, ular yang ditangkap itu terdiri dari beberapa jenis seperti, ular pyton, poros, cobra dan ular kopi. “Ya, ada berbagai jenis, bahkan yang besar pun berhasil diamankan, ” ucapnya.

Setelah dilakukan penangkapan itu, ular ini rencananya akan dilepas liar kan kembali demi menjaga ekosistem alam di Sukabumi.

“Dari 12 ular yang berhasil tangkap sudah empat ekor sudah dirilis. Biasanya kami melepas liarkan di daerah Gunung Gede Pengrango,” tambahnya.

Masuknya ular ini kepemukiman warga, sambung dia, diduga dampak dari peralihan musim sehingga masuk untuk mencari makan dan sarang baru di pemukiman warga. “Sejauh ini diduga akibat peralihan musim sehingga mencari sarang dan makan di pemukiman warga,” paparnya.

Dari deretan penangkapan tersebut. Lanjut dia, Tim Rescue Pemadam Kebakaran, berhasil meangkap ular sepanjang tujuh meter. Ular itu ditangkap pada Senin (22/2) lalu, di pemukiman warga di wilayah Baros Kota Sukabumi.

“Yang paling besar itu kemarin jenis ular pyton kami tangkap di Baros Karena Sudah masuk pemukiman warga,” imbuhnya.

Selama penangkapan, petugas tidak pernah mengalami kesulitan lantaran sudah dibekali ilmu untuk menjinakan hewan mematikan tersebut.

“Kalau dari penangkapan tidak ada trik khusus karena sudah terbiasa mungkin perlu ke hati-hatian aja. Alatnya, hook sama stik ular yang digunakan, kadang kalau ularnya jinak tidak perlu memakai itu,” pungkasnya. (bam/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *