Penyebab hipertensi dan apa saja yang harus diketahui?

RADARSUKABUMI.COM.–Hipertensi atau yang biasa dikenal sebagai tekanan darah tinggi merupakan peningkatan tekanan darah sistolik >140 mmhg dan diastolik >90 mmhg pada dua kali pengukuran dengan interval waktu 5 menit dalam keadaan cukup istirahat dan tenang. Hipertensi masih menjadi penyebab utama kematian dini pada stroke, penyakit jantung koroner, gangguan ginjal, dan lain-lain.

Hipertensi termasuk penyakit yang pada sebagian individu tidak menimbukan gejala, maka dari itu hipertensi disebut sebagai “silent killer”.

Pada beberapa individu yang lain hipertensi juga bisa menimbulkan gejala seperti sakit kepala atau rasa berat di tengkuk, jantung berdebar, penglihatan kabur, telinga berdenging, dan mimisan.

Sekitar 90% penyebab hipertensi tidak diketahui penyebabnya atau disebut juga hipertensi primer. Walaupun demikian penyebab pada hipertensi primer sering dikaitkan dengan faktor gaya hidup dan aktivitas fisik. Sekitar 10% penyebab hipertensi yang diketahui penyebabnya diakibatkan oleh penyakit ginjal.

Apa saja faktor risiko hipertensi?

Berikut beberapa faktor risiko yang cukup sering mengakibatkan hipertensi.

  1. Konsumsi garam

Konsumi berlebihan garam dapat meningkatkan retensi natrium dalam tubuh yang dapat mengakbitkan peningkatan tekanan yang diberikan oleh aliran darah terhadap pembuluh darah yang akhirnya membuat tekanan darah menjadi meningkat.

  1. Stres

Stres dalam jangka waktu yang panjang dapat mengakibatkan pelepasan hormon-hormon stres dalam tubuh seperti kortisol, adrenalin, dan norepinefrin yang kesemuanya berpengaruh terhadap peningkatan denyut jantung serta menyempitkan diameter pembuluh darah.

  1. Merokok

Merokok merupakan salah satu faktor yang berperan dalam penyebab hipertensi. Kandungan bahan dalam rokok dapat mengakibatkan penyempitan pembuluh darah dan memaksa jantung untuk bekerja lebih berat karena tekanan darah yang tinggi.

Makanan apa saja yang harus dihindari atau dibatasi?

Berikut makanan yang harus dihindari dan dibatasi untuk mengontrol tekanan darah yang optimal.

Batasi asupan makanan yang mempunyai kadar lemak jenuh tinggi, makanan yang diolah dengan menggunakan garam seperti keripik dan makanan asin lainnya. Makanan dan minuman yang dikemas dalam kaleng.

Alkohol dan makanan yang mengandung alkohol seperti tape dan durian. Serta segala macam makanan yang diawetkan.

Bagaimana cara menjaga tekanan darah tetap normal?

  1. Olahraga secara rutin selama minimal 30 menit dengan intensitas sedang, dinamis, ataupun aerobik. Olahraga seperti berjalan, jogging, bersepeda, dan harus dilakukan selama 3-5 kali perminggu
  2. Mengurangi stres Menghindari stress, atau mengendalikan stres dapat mengontrol tekanan darah tetap optimal Stop konsumsi rokok dan alkohol
  1. Periksakan secara berkala jika anda mempunyai tekanan darah tinggi ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat
  2. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran
  3. Mengurangi konsumsi garam sangat berperan penting untuk mengontrol tekanan darah, WHO merekomendasikan penggunaan garam kurang dari 5gram per hari dapat membantu menurunkan resiko hipertesi dan penyakit lainnya.

Bagaimana cara merawat pasien penderita hipertensi?

Pada pasien hipertensi harus dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala dan meminum obat yang telah diberikan oleh dokter sesuai dosis dan jadwal yang telah diberikan.

Dukungan untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat dari keluarga juga berperan penting dalam keberhasilan mengontrol tekanan darah pada pasien hipertensi.

Kapan saya harus ke dokter?

Segera melakukan pemeriksaan tekanan darah ke dokter atau fasilitas kesehatan terdekat jika anda berusia >35 tahun, mempunyai riwayat hipertensi di keluarga, memiliki riwayat penyakit jantung dan ginjal, dan sedang hamil.

Periksakan secara berkala minimal 1 tahun sekali. Dan jika anda sudah mempunyai penyakit hipertensi, periksakan secara rutin minimal 1 bulan sekali disertai dengan rutin mengkonsumsi obat antihipertensi setiap hari.

Segera periksakan tekanan darah anda dan konsultasikan hasilnya dengan dokter. Karena tekanan darah pada setiap individu dapat berbeda-beda tergantung usia dan kondisi kesehatan setiap individu.

 

Oleh dr Yustina Amelia
Dokter Umum rs betha medika

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *