Rais Idap Tumor Lidah

BUTUH BANTUAN : Sejumlah warga saat menjenguk M Rais, pengidap tumor lidah di Kampung Mekarwangi, RT 1/4, Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar.

CURUGKEMBAR,RADARSUKABUMI.com – Kondisi M Rais Pratama Rijik (8), bocah asal Kampung Mekarwangi, RT 1/4, Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar semakin memprihatinkan. Lidahnya semakin membesar dari hari kehari. Dokter rumah sakit memvonis anak dari pasangan Juheri (59) dan Siti (47) ini mengidap tumor [ada lidahnya.

Kepada Radar Sukabumi, Siti mengaku setiap harinya tidak bisa beraktifitas seperti anak pada umumnya. Rais hanya bisa terbaring di tempat tidurnya dan kerap merintih kesakitan akibat penyakit tumor itu. “Anak saya ini tidak bisa makan nasi, hanya mengonsumsi susu. Itu pun minumnya menggunakan selang,” ujar Siti kepada Radar Sukabumi melalui telepon selularnya, kemarin (19/5).

Bacaan Lainnya

Lebih lanjut ia menjelaskan, parahnya penyakit yang diderita anaknya itu berawal ketika Rais merasakan gatal-gatal di lidahnya pada 15 November 2018 lalu. Tak lama setelah itu, muncul benjolan kecil. Situ pun mengaku langsung membawanya ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) untuk mendapatkan tindakan tim medis. “Setelah satu bulan berobat dari Puskesmas, penyakit anak saya semakin memburuk. Lidahnya semakin membesar,” ujarnya.

Untuk menyembuhkan penyakit anaknya, Siti dan Juheri membawa anaknya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi dan Rumah Sakit Hermina Sukaraja. “Namun, karena sarana dan prasarananya tidak memadai, akhirnya anak saya dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung dengan menggunakan Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Kelas III,” timpalnya.

 

M Rais, pengidap tumor lidah di Kampung Mekarwangi, RT 1/4, Desa Tanjungsari, Kecamatan Curugkembar.

Karena keterbatasan biaya untuk sehari-hari, akhirnya pihak kelurga memutuskan untuk membawa Rais pulang dan merawat di rumah. “Meski tidak dipungut biaya untuk pengobatan di rumah sakit, namun untuk bekal keluarga yang menunggu, tetap saja harus mengeluarkan uang sendiri. Ya, akhirnya kami meminta pulang dan memilih pengobatan alternatif saja,” bebernya.

Siti berharap pemerintah daerah dan para dermawan dapat membantu pengobatan anaknya agar segera mendapatkan pengobatan kembali. “Sekarang kondisi kesehatannya semakin memburuk. Lidahnya setiap hari semakin membesar,” pungkasnya.

Sementara itu, Kapala Puskesmas Curugkembar, Karmi mengaku sudah empat kali merujuk Rais ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Bahkan bocah bernasib malang itu sudah dilakukan tindakan biopsi jaringan di RSHS. “Kami selalu memantau keadaan Rais ini bahkan sudah dirujuk ke RSHS. Tetapi belum diketahui hasil biopsinya apa karena ketika hendak keempat kalinya dibiopsi, anak ini menolak mungkin trauma,” jelasnya.

Selain itu, Puskesmas juga telah berkoordinasi dengan Pemerintah Desa (Pemdes), Kecamatan Curugkembar serta pihak keluarga. “Hasilnya anak ini rencananya akan dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta, tapi waktunya masih menunggu keputusan dari kakaknya yang berada di Jakarta,” ulasnya.

Menurutnya, pihanya sudah menyiapkan seluruh persyaratan yang dibutuhkan untuk kelancaran ke RSCM Jakarta. “Kami juga sudah koordinasi dengan Dinas Kesehatan. Kami akan terus memantau perkembangan pasien,” pungkasnya.

(den/bam/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *