Kejang Demam Pada Anak

RADARSUKABUMI.com – Bismillahirrahmaanirrahim, Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan tips bagaimana cara penanganan awal kejang demam pada anak yang dapat dilakuakan oleh orang tua. Pada anak sering kita temukan bahwa anak mengalami demam.

Demam didefinisikan sebagai kenaikan suhu tubuh diatas suhu normal, dengan kata lain kenaikan suhu diatas 38oC. Demam dapat disebabkan oleh infeksi ataupun ketidakseimbangan antara produksi dan pengeluaran panas. Sedangkan kejang demam merupakan suatu bangkitan kejang yang disebabkan oleh demam. Kejang demam terjadi sekitar 2-4 persen pada anak yang berusia 6 bualan sampai 5 tahun.

Bacaan Lainnya

Karena kejang pada anak merupakan suatu hal yang cukup menakutkan bagi orang tua, inilah tips apa saja penangangan awal yang dapat diberikan oleh orang tua ketika anak sedang mengalami kejang. Pertama, tetap tenang dan jangan panik, kemudian longgarkan pakaian yang ketat, terutama disekitar leher. Bila anak tidak sadar, posisikan anak terlentang dengan kepala miring.

Bersihkan muntahan atau lendir pada mulut dan hidung. Walaupun lidah mungkin tergigit, jangan memasukkan sesuatu ke dalam mulut. Ukur suhu, observasi dan catat lama serta bentuk kejang. Berikan diazepam rectal dengan dosis yang sesuai pada anak. Jangan berikan diazepam jika anak sudah tidak kejang.

Bawalah anak ke dokter atau Rumah Sakit jika kejang berlangsung selama 5 menit atau lebih, suhu tubuh lebih dari 40 derajat celcius, kejang tidak berhenti walaupun sudah diberikan diazepam rectal, bentuk yang terjadi mungkin merupakan kejang fokal atau pada satu sisi, setelah kejang anak tidak sadar, dan terdapat kelumpuhan.

Ketika anak demam dapat diberikan obat penurun panas seperti paracetamol atau ibuprofen untuk mencegah terjadinya kejang demam. Umumnya prognosis kejang demam sangat baik. Perkembangan mental dan saraf umumnya tetap normal pada anak yang sebelumnya dalam kondidi baik.

Kejang demam dapat berulang kembali pada sebagian kasus. Faktor-faktor resikonya adalah riwayat kejang demam atau epilipsi dalam keluarga, usia terjadinya kejang < 12 bulan, suhu tubuh < 39 derajat celcius saat kejang, interval waktu yang singkat antara demam dan terjadinya kejang, kejang demam yang pertama kali >15 menit, berulang lebih dari 1 kali dalam 24 jam, dan bentuk kejang pada satu sisi. Jika seluruh faktor diatas ada, kemungkinan terjadinya kejang demam berulang sekitar 80 persen. Sekian yang dapat saya bagikan. Wassalamualikum warahmatullahi wabarakatuh. (*)

 

dr. Nazhira Janani
Dokter RSI Assyifa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *