Warga Palabuhanratu Sukabumi Mulai Mikir Dua Kali Bayar Pajak, Ini Gara-garanya

Kantor Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi terlihat lenggang.
LENGGANG : Kantor Badan Pendapatan Daerah Kabupaten Sukabumi terlihat lenggang. (FOTO : NANDI/ RADARSUKABUMI)

SUKABUMI — Adanya kasus Mario Dandy yang membongkar kekayaan bapaknya seorang penarik Pajak dibuat kecewa masyarakat, salah satu masyarakat Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi yang mulai berfikir dua kali untuk membayar pajak.

Salah satunya kekecewaan diungkapkan Deni Ambarin (32) warga Palabuhanratu yang mengaku kesal setelah melihat dan mendengar dari berbagai paltform media, sosok pelaku penganiayaan merupakan anak dari pejabat pajak, yang dalam kesehariannya (Pelaku- red) selalu memarmerkan barang barang mewah di medsosnya.

Bacaan Lainnya

“Iya kecewa lah, seperti yang terlihat dalam pemberitaan. Sebelumnya mungkin pajak itu sudah menjadi kewajiban bagi saya sebagai masyarakat, baik pajak motor ataupun pajak bumi, saya bela belain jual apa, ini itu buat menutup bayar pajak,” ungkap Deni

“Setalah melihat pemberitaan kemarin kemarin, saya jadi berpikir dua kali, gak setuju lah, buat apa bayar pajak kalau untuk menambah kekayaan para pejabat itu, mereka itu orang mampu dan digaji dari uangnya kan dari masyarakat yang dibayarkan melalui pajak,” sambungnya.

Sementara itu kekecewaan juga diutarakan Wildansyah (39) warga Buniwangi, Kecamatan Palabuhanratu, menurutnya pemerintah dalam memenuhi capaian pendapatan pajak, melalui instansi terkait telah mengeluarkan berbagai macam program kemudahan dalam membayar pajak.

“Padahal kalau dipikir pikir ya, pemerintah menekan masyarakat untuk bayar pajak, tanpa melihat kondisi dari masyarakat itu sendiri, apalagi seperti saat ini perekomian kita masih belum stabil pasca pandemi Covid 19,” timpalnya.

Pos terkait