CIKIDANG – Ketua Tim Wasev (Pengawas dan Evaluasi) TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke 121 tahun 2024, Wadanpusterad Mayjen TNI Herianto Syahputra bersama tim, dengan didampingi sekda Ade Suryaman kunjungi Desa Cicareuh, Kecamatan Cikidang Kabupaten Sukabumi.
Dalam kunjungannya ketua Tim Wasev tersebut, melaksanakan peninjauan ke lapangan lokasi dari TMMD ke 121 yakni ke Kampung Naringul, kampung Cipetir dan Kampung Sampalan, Desa Cicareuh Kecamatan Cikidang, kabupaten Sukabumi.
Kepada awak media ketua tim wasev TMMD ke 121 tahun 2024, Wadanpusterad Mayjen TNI Herianto Syahputra kegiatan yang bertajuk, Dharma Bakti TMMD mewujudkan percepatan pembangunan di Wilayah kabupaten Sukabumi khususnya kecamatan Cikidang saat ini merupakan program agenda tahunan TNI dalam membantu pemerintah untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur di daerah-daerah.
“Dan program ini bukan sekadar inisiatif, melainkan menjadi manifestasi nyata dari komitmen semuanya untuk membangun daerah di Indonesia mukai dari desa – Desa,” ungkapnya.
“Sehingga kedepan menjadikannya pondasi yang kokoh untuk pembangunan nasional dan ketahanan nasional yang tak tergoyahkan di Indonesia khususnya di kabupaten Sukabumi ini,” imbuhnya.
Terdapat beberapa sasaran yang dilaksanakan dalam TMMDI ke 121 di Kecamatan Cikidang, kata Mayjen TNI Herianto Syahputra, yakni sasaran fisik dengan perbaikan dan lembangunan jalan, rutilahu, rabat beton serta ada pengerjaan sumur bor di beberapa tempat yang memang dibutuhkan oleh masyarakat.
“Nah kita berharap apa yang kita lakukan bekerja sama dengan pemerintah daerah, kita terus bersinergi dengan masyarakat juga. Alhamdulillah dalam waktu dekat nanti bisa selesai tepat waktu itu bisa digunakan. Diharapkan apa yang dilakukan ini bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat,” jelasnya.
“Untuk sasaran non fisik, ada penyuluhan itu kepada masyarakat, anak sekolah wawasan kebangsaan, kesehatan kemudian masalah yang berkaitan dengan Posyandu tadi kita memberikan vitamin A kepada anak-anak, memberikan susu, telur buat mereka bawa pulang nanti untuk penangan stunting,” bebernya.
Sementara itu, salah satu warga penerima manfaat pembangunan rumah tidak layak huni Yeti (61) warga kampung Cipetir mengungkapkan sebelum diperbaiki rumahnya memang kondisinya benar benar tidak layak.
“Kalau saya di tengah rumah kalau malam itu ada angin, hujan itu bocor, dulu alasnya lebatan biasa dan dinding bilik.Tinggal sama anak-anak, dulu ada dua kamar, sekarang ada dua kamar, sekarang Alhamdulillah senang banget, sangat membantu tidak nyangka saya,” ujarnya sambil menahan tangis.
“Dulu menempati rumah rusak hampir 40 tahun berlantaikan tanah, sekarang berkat adanya bantuan dari TNI ini rumah menjadi layak untuk di tinggali, sekali lagi terimakasih, alhamdulillah,” tandasnya. (Ndi)