Terserempet KA, Kani Akhirnya Meninggal

INTENSIF: Tim medis RSUD Sekarwangi saat menangani Kani, korban terserempet KA Pangrango. FT: IST

CIBADAK, RADARSUKABUMI.com – Pria berusia senja, Kani (90), warga Kampung Pondokkaso Tonggoh, RT 09/03, Kecamatan Cidahu meregang nyawa setelah terserempet Kereta Api Pangrango di perlintasan Kampung Babakan, RT 26/09, Desa Pondokkaso Landeh, Kecamatan Parungkuda, sekira pukul 13.21 WIB, kemarin (16/7). Sebelumnya, penjual rengginang ini sempat dirawat intensif di RSUD Sekarwangi.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, sebelum insiden itu terjadi, warga sekitar sempat mendengar kereta membunyikan klakson beberapa kali. Kani yang saat itu tengah melintas dengan langkah gontainya, seakan tak menghiraukannya. Warga setempat menduga, korban mengalami gangguan pendengaran. “Sepertinya beliau tidak mendengar klakson kereta itu. Hingga akhirnya terserempet oleh kereta dari arah Sukabumi menuju Bogor,” ujar saksi mata, Sugito (47) warga sekitar kepada Radar Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Akibat terserempet itu, lanjut pria yang juga menjabat sebagai ketua RT setempat itu, korban pun sempat terseret dan terpental beberapa meter. Hingga akhirnya, tubuh korban masuk ke parit yang tidak jauh dari lokasi perlintasan kereta api. “Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Sekarwangi. Lukanya lumayan cukup parah,” pungkasnya.

Di tempat terpisah, anak korban, Ujang Sukarna (50) mengaku, ayahnya itu mengalami kecelakaan saat dalam perjalanan pulang setelah melakukan aktivitasnya selaku penjual rengginang. Selama ini memang, pendengaran ayahnya itu kurang baik. Karena mungkin, usia Kani sudah tidak lagi muda. “Itu kan mungkin syari’at ya, hakikatnya ini adalah ujian dari Allah SWT. Kami menganggap ini adalah ujian,” singkatnya.

Sementara itu, Humas RSUD Sekarwangi, Ramdansyah mengatakan, korban tiba di rumah sakit sekira pukul 14.00 WIB. Saat dibawa ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), Kani suda mengalami luka yang cukup parah pada bagian kepala. “Kami sudah memberikan pelayanan serta melakukan pertolongan yang maksimal terhadap korban. Namun nyawa korban tak dapat tertolong akibat luka yang diderita. Sekira pukul 15.30 WIB korban meninggal,” kata Ramdansyah.

Ramdan menyebutkan, pihak keluarga menerima dengan nasib yang dialami orang terkasihnya itu. Mereka langsung membawa jenazah korban untuk dikebumikan di kampung halamannya. “Pihak keluarga sudah ada. Tadi langsung dibawa,” singkatnya. (ren)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *