Sungai Cikaso Tercemar Limbah

Warga tiga desa dari Kecamatan Kalibunder dan Tegalbuleud saat melakukan musyawarah terkait dugaan pencemaran sungai Cikaso, belum lama ini. (FOTO : FOR RADAR SUKABUMI)

KALIBUNDER — Ratusan warga Kecamatan Kalibunder dan Kecamatan Tegalbulueud, memprotes soal aktivitas perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) yang ada di wilayah Kecamatan Sagaranten. Pasalnya, dalam aktivitasnya perusahaan tersebut diduga telah mencemari sungai Cikaso.

Seorang warga Desa Bojong, Kecamatan Kalibunder, Asep Saeful Rahman (45) mengatakan, akibat tercemarnya sungai Cikaso tersebut, telah menyebabkan saluran sungai menjadi kotor.

Bacaan Lainnya

“Padahal sungai Cikaso ini telah dimanfaatkan oleh ratusan warga dari Desa Bojong, Kecamatan Kalibunder dan Desa Bangbayang sera Desa Sirnamekar, Kecamatan Tegalbuleud,” jelas Asep kepada Radar Sukabumi,  (2/12).

Untuk itu, ratusan warga yang memanfaatkan saluran sungai tersebut, memprotes ke dua perusahaan itu. Lantaran, semenjak sungai itu tercamar, kondisi air sungai berubah menjadi putih dan keruh.

“Sudah hampir enam tahun ke dua perusahaan tersebut membuang limbahnya ke sungai Cikaso. Namun, ketika warga meminta pertanggung jawaban kedua perusahaan tersebut tentang pecemarannya, kedua perusahaan itu saling lempar tanggung jawab,” tandasnya.

Untuk itu, dirinya berharap kepada pemerintah agar segara turun tangan dan meninjau ke lokasi sungai Cikaso serta ke lokasi pembunagan limbah yang ada di dua perusahaan tersebut.

“Saya sudah melakukan musyawarah dengan warga dari tiga desa yang ada di dua kecamatan ini. Kita berencana akan meminta banutan kepada Muspika agar memberikan solusi yang baik terkait persoalan itu.

Saya berharap kepada pemerintah dapat segera melihat ke lapangan untuk melihat fakta yang sebenarnya. Iya, kasian warga disini sekarang tidak bisa memanfaatkan air sungai Cikaso secara maksimal. Karena airnya tercemar oleh ke dua perusahaan itu,” timpalnya.

Sementara itu, Camat Kalibunder Chaerul Ichwan mengatakan, pihaknya mengaku belum mendapatkan informasi soal warga Desa Bojong yang memprotes soal aktivitas peruasahaan yang diduga melakukan pencemaran ke sungai Cikaso.

“Saya belum tahu informasi ini. Karena saya tengah menjalankan tugas Dinas Luar (DL) di Bogor. Saya sudah mencoba menghubungi kepala desanya. Namun belum ada jawaban. Terlebih lagi, di wilayah itu jaringannya jelek. Sehingga komunikasi telepon seluler tidak berjalan lancar,” jelasnya.

Meski demikian, pihaknya berjanji setelah selesai tugas di Bogor, ia akan langsung memanggil kepala desa, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda untuk duduk bersama menyelesaikan persoalan tersebut.

“Kami bersama Muspika Kecamatan Kalibunder akan berupaya memfasilitasi warga untuk duduk bersama dengan pihak perusahaan untuk mencari solusi yang baik dari semua pihak,” ujarnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *