Sidak Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Hendar : Kebutuhan Pokok Masih Stabil

SIDAK : Anggota Komisi II DPRD Jabar dari Fraksi Demokrat Hendar Darsono saat melakukan sidak ke Pasar yang ada di Tasikmalaya

TASIKMALAYA — Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat lakukan sidak harga bahan kebutuhan pokok di Pasar Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Selasa (20/4/2021).

Anggota Komisi II DPRD Jabar dari Fraksi Demokrat Hendar Darsono mengatakan, dari hasil sidak Komisi II diketahui bahwa harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Pasar Cikurubuk masih terpantau stabil. Meskipun ada yang naik, tetapi orang yang akrab disapa kang Hendar ini menyebut naiknya harga masih dalam batas kewajaran.

Bacaan Lainnya

“Disini (pasar Cikurubuk red) masih wajar, semisal harga daging dikisaran Rp110 ribu sampai Rp120 ribu dan harga telur dikisaran Rp24.500 per Kg, itu artinya masih dalam kondisi wajar tidak terjadi kenaikan yang signifikan,”katanya.

Selain itu orang yang juga sebagai ketua DPC Demokrat Kabupaten Sukabumi ini mengungkapkan, berdasarkan informasi dari para pedagang bahwa diperkirakan akan terjadi kenaikan harga pada komoditas telur dan daging sapi menjelang hari raya idul fitri.  Selain akibat permintaan yang tinggi naiknya harga tersebut juga disebabkan karena adanya fluktuasi harga.

“Pedagang menyampaikan bahwa harga ini kemungkinan akan naik menjelang hari lebaran, pergerakan harga telur fluktuasinya dimana-mana seperti itu, tiga hari bisa berubah-ubah,”tukasnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, bahwa para pedagang Pasar Cikurubuk menyampaikan keinginan agar Pasar Cikurubuk segera dilakukan revitalisasi. Revitalisasi tersebut dibutuhkan, setelah mengalami Pasar Cikurubuk terbakar beberapa tahun lalu dan kondisinya mulai terbengkalai serta mengakibatkan penataan pasar menjadi semrawut

“Para pedagang menyampaikan aspirasi kepada kami soal revitalisasi pasar yang sudah bertahun-tahun tidak dibangun. Kondisinya jadi kurang layak, dan penataan pasar pun kelihatan tidak nyaman antara komoditas makanan, sandang pangan itu bercampur baur, jadi kelihatan semrawut, harapan mereka ketika pasar ini dilakukan revitalisasi itu masing-masing komunitas terlokalisasi dengan baik begitu, daging, pakaian, dan bahan kelontong itu ada tempatnya masing-masing,”tukasnya. (hnd/adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *