Sederet Mitos Pantai Karanghawu Sukabumi, Salah Satunya Warga Bandung Dilarang Berenang

pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok,
INDAH : Suasana pantai Karanghawu, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi yang menjadi daya tarik wisatan untuk berkunjung. (foto : Nandi Radar Sukabumi)

SUKABUMI —  Siapa yang tidak mengenal pantai Karanghawu yang berlokasi di desa/ Kecamatan Cisolok Kabupaten Sukabumi.

Pantai yang masuk kawasan CPUGGp (Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark) ini, hampir setiap hari selalu ramai di kunjungi wisatawan baik lokal maupun luar Kabupaten Sukabumi.

Bacaan Lainnya

Dibalik keindahan pantai Karanghawu, ternyata masih menyimpan sederet mitos yang hingga saat ini menjadi banyak perbincangan di kalangan para wisatawan yang berkunjung.

Salah satu mitosnya pantai Karanghawu dianggap sebagai tempat persinggahan penguasa ratu pantai selatan ataupun Nyi Roro Kidul, tidak hanya itu, pengunjung dilarang berenang dipantai mengenakan pakaian serba hijau, juga pengunjung asal Bandung tidak diperbolehkan untuk berenang.

“Pantai karanghawu ini sudah terkenal, orang luar kesini ya ini karena memang disini bisa melihat keindahan alam hamparan laut lepas, karang karang yang saya rasa ini cukup bagus, tempat mandi dipantai juga sebenarnya nyaman, asal pengunjung mematuhi himbauan dari para petugas jaga pantai,” ungkap Komar (60) salah satu warga Cisolok. Jumat, (10/2).

Adapun berbicara tiga mitos yang ada di Pantai Karanghawu, Komar menegaskan hal itu tidak bisa dibuktikan kebenarannya, namun begitu kembali kepada penilaian masing masing pengunjung. Pasalnya, mitos yang berkembang tersebut memang sudah turun temurun hingga saat ini.

“Kita mah gak tau, disekitar kita, disamping kita ada ratu pantai selatan, dia (Nyi Roro Kidul) mah pakai mata batin, kita mah mata daging, cerita ratu pantai selatan itu ada, hanya kembali keyakinan masing masing saja,” tegasnya.

Diterangkan Komar, cerita mitos lainnya yang kental di pantai Karanghawu sekitar tahun 1970 an hingga saat ini yakni pengunjung tidak diperkenankan mandi dipantai dengan mengenakan pakaian serba hijau, karena hal itu akan berdampak yakni pengunjung tersebut akan terseret arus ombak dan hilang.

“Katanya yang pakai pakaian serba hijau itu gak boleh mandi, menurut saya itu mitos, itu bohong, mau pakai baju apa, jenis apa juga, kalau tidak mematuhi himbauan penjaga pantai celaka itu bisa terjadi kapan saja,” terangnya.

“Sekarang mah mau pakai baju apa, mau warna apa, kalau memang percaya hal itu ya silahkan, taruh dulu pakaian hijau nya ganti sama pakaian yang lain atau kaos, tapi tetap harus mematuhi himbauan petugas penjaga pantai yang ada,” sambungnya.

Terus lanjut Komar, mitos yang hingga saat ini berkembang pengunjung asal Bandung juga tidak boleh berenang, menurutnya hal itu juga tidak benar.

Pos terkait