SUKABUMI – Satu rumah milik Suhenda (57) asal warga Kampung Pakemitan, RT 001/RW 004, Desa/Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, ambruk diterjang longsor pada Senin (19/06) dini hari.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Wawan Godawan Saputra melalui Manager Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi, Daeng Sutisna kepada Radar Sukabumi mengatakan, hujan deras yang mengguyur cukup lama mengakibatkan tanah labil sehingga TPT belakang rumah milik Suhenda (57), longsor pada sekira pukul 01.30 WIB.
“Hasil asessment Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cicurug, longsor itu memiliki panjang 3 meter dengan lebar 1 meter dan tinggi 2 meter,” kata Daeng kepada Radar Sukabumi pada Senin (19/06).
Meski tidak ada korban jiwa maupun korban luka-luka, namun bencana tanah longsor itu mengakibatkan sebagian bangunan rumah belakang milik korban rusak. “Iya, karena material tanah dan bebatuan memasuki rumah Pak Suhenda,” ujarnya.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, rumah yang diisi satu kepala keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak tiga orang itu, kini harus rela untuk sementara waktu tinggal di rumah keluarga terdekatnya. “Iya, semua keluarga Pak Suhenda sudah dievakuasi ke tempat lebih aman. Karena, dikhawatirkan terjadi longsor susulan” tandasnya.
Setelah mengetahui kejadian tersebut, sambung Daeng, petugas P2BK Cicurug langsung bergegas ke lokasi kejadian untuk melakukan assessment.
“Laporan sementara petugas dilapangan, bencana alam itu terjadi karena kontruksi tanah di wilayah tersebut labil. Sehingga, saat diguyur hujan deras tebing yang lokasinya berada di atas pemukiman penduduk langsung ambruk,” imbuhnya.
Untuk itu, saat petugas P2BK Cicurug melakukan assessment, mereka juga bekerjasama untuk melakukan koordinasi bersama perangkat desa dan petugas Kecamatan Cicurug, Babinsa, Bhabinkamtibmas, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan relawan kebencanaan, untuk melakukan mitigasi bencana alam dan memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tetap waspada.
“Laporan awal, saat ini keluarga korban itu membutuhkan bantuan berupa material bangunan. Seperti semen, batu dan pasir, ” pungkasnya. (den/d)