SIMPENAN – Dinilai bahayakan pengguna jalan, sabuah sarang tawon berukuran besar dievakuasi tim penyelamatan dari dinas pemadam kebakaran wilayah I Palabuhanratu di Kampung Citamiang RT 01 RW 10, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan.
Evakusi sarang tawon berukuran besar tersebut dilakukan Kamis, (23/2) malam sekitar pukul 23.00 Wib, di atas tiang jaringan listrik tepat dipinggir jalan raya Simpenan.
Danpos (Komandan Pos) Damkar wilayah I Palabuhanratu, Aceng Ismail mengatakan dalam proses evakuasi dilakukan penyemprotan menggunakan water canon, pasalnya kondisi sarang tawon cukup besar.
“Itu tadi malam, kalau gak disemprot itu cukup lama prosesnya, makanya tindakan dilakukan dengan penyemprotan supaya tawon itu hilang semua, ukuran sarang cukup besar,” ungkap Aceng kepada Radar Sukabumi. Jumat, (24/2).
“Kemarin kami mendapat laporan ada sarang tawon dan penah ada warga menjadi korban tersengat, terus beberapa kali bertambah lagi korban dengan adanya sarang tawon ini,” sambungnya.
Hingga akhirnya, kata Aceng lagi, setelah pihaknya berkordinasi dengan pihak PLN wilayah Palabuhanratu agar aliran listrik dipadamkan sementara untuk memudahkan proses evakuasi.
“Alhamdulillah berjalan dengan lancar dan aman, ini dilakukan karena dikhawatirkan ada warga menjadi korban lagi tersengat tawon dilokasi itu,” jelasnya.
Dalam prosesnya, lanjut Aceng, tim penyelamatan damkar menerjunkan dua 2 unit kendaraan, satu pemadam dan satu unit penyelamatan dengan menerjunkan 12 orang personel.
“Masyarakat antusias juga dan mendukung sarang tawon di musnahkan karena pernah ada beberapa orang menjadi korban sengatan,” bebernya.
Salah seorang warga, Gunawan (50) mengapresiasi tindakan yang dilakukan personel dari dinas damkar yang telah mengevakuasi sarang tawon tersebut, pasalnya sejumlah warga di kampung Citamiang sudah merasa resah.
“Jadi memang asal lewat aja ke situ, itu langsung ngejar tawonnya, mungkin karena anak sekolah yang lewat sering lempar-lempar gitu ke sarangnya, di situ ada warga sampai pernah dikejar juga sama tawonnya,” ucapnya.
“Ada 3 orang yang pernah dikejar, kemarin-kemarin pekerja kecamatan, pak RW juga sempat diinfus akibat terkena tawon itu, belum lagi anak sekolah yang dikejar-kejar. Terimakasih banyak kepada bapak bapak damkar kami atas nama warga,” imbuhnya. (Cr2).