Sampah Menumpuk, Polsek Jampangtengah  Gandeng Warga dan Komunitas Motor

Warga dan anggota komunitas motor Brigez, saat pemungutan tumpukan sampah yang berserakan di pinggir jalan dan sungai Tonjong, Kecamatan Jampangtengah.

JAMPANTENGAH – Dalam mengantisipasi bencana banjir di musim hujan, Polsek Jampangtengah bekerjasama dengan warga dan puluhan anggota komunitas motor Brigez, menggelar aksi pemungutan tumpukan sampah yang berserakan di pinggir jalan dan sungai Tonjong, Kecamatan Jampangtengah.

Kapolsek Jampangtengah, AKP Usep Nurdin melalui Kanit Reskrim Polsek Jampangtengah, Bripka Okke Oktaviadi mengatakan, pemungutan sampah yang berada di perbatasan Kampung Cikepok, Desa Panumbangan dengan Kampung Cikarae, Desa Cijulang, Kecamatan Jampangtengah itu, sengaja dilakukan lantaran sampah dari jenis rumah tangga dan plastik, menumpuk dan mencemari sungai dan lingkugan.

Bacaan Lainnya

“Dikhawatirkan terjadi bencana banjir, akhirnya kami bersama warga dan sedikitnya 30 anggota komunitas motor dari Brigez melakukan bersih-bersih sampah yang berserakan di bawah jembatan itu,” jelas Oke kepada Radar Sukabumi, Selasa (27/10).

Polisi dan pencemaran sampah itu, telah menumpuk di bawah jembatan perbatasan desa tersebut, terjadi karena di wilayah Kecamatan Jampangtengah tidak terdapat Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dan Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA). “Akhirnya, warga membuang sampah ke bawah jembatan di sungai Tonjong,” paparnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya sengaja melibatkan anggota komunitas motor dari Brigez untuk melakukan aksi sosial tersebut. Lantaran, dirinya ingin merubah paradigma negatif masyarakat tentang Brigez menjadi penilaian yang positif.

“Sebelum melakukan aksi sosial ini, terlebih dahulu kami berikan arahan dan pembinaan mentalnya. Nah, di Jampangtengah kebetulan kita dengan anggota dan ketuanya Brigez sepakat untuk merubah paradigma negatif menjadi positif.

Bahkan, setelah mengikuti pemungutan sampah ini mereka berencana akan melakukan aksi sosial lainnya. Seperti pengajian Maulid Nabi dan sunatan massal,” ujarnya.

Pihaknya menambhakan, sampah yang berhasil dikumpulkan dari lokasi tersebut, langsung dievakuasi menggunakan kendaraan roda empat dan dibuang kembali di perkebunan cokelat yang lokasinya sangat jauh dengan pemukiman penduduk. “Sampah jenis plastik dan sampah rumah tangga yang kami angkut ada sekitar dua ton,” pungkasnya. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *