Bahan bakarnya hanya angin dengan alat penggerak kincir. Paling juga oli sebagai pelumas kincir. Itu pun di dalam lokasi dan jumlahnya tidak banyak,” tandasnya.
Di sana, pihaknya juga akan membangunkan fasilitas penunjang untuk wisatawan. Sehingga kehadiran PLTB ini menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Ciletuh.
Rajasa Abdul Rahmat menambahkan, saat ini pemerintah sudah mengeluarkan kebijakan agar menggunakan energi terbarukan sebesar 30 persen dari total 350.000 MW.
Jika pembangunan PLTB ini selesai, perusahaan yang dipimpinnya itu akan menyuplai listrik ke PLN. Sebab, penyuplaian listrik hanya diperbolehkan ke PLN, tidak kepada perusahaan yang lain.
“Kalau PLTU menggunakan batu bara, sedangkan PLTB hanya menggunalan angin. Jadi jelas PLTB sangat ramah lingkungan. Baik PLTU maupun PLTB suplai listriknya tetap ke PLN,” klaimnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Tata Lingkungan DLH Kabupaten Sukabumi, Rasyad Muharam menyebutkan, melihat dari profile rencana pembangunan itu, PLTB merupakan energi yang ramah lingkungan.
