“Untuk sajam memang saat masyarakat melaporkan kepada petugas call center dilaporkan ada oknum informasinya membawa sajam, tetapi setelah dicek petugas polisi, tidak ditemukan senjata tajam,” tuturnya.
Dari hasil keterangan yang didapat, kata Aah lagi ke 8 orang pelajar tersebut mengaku dari sekolah SMK yang berbeda yang semuanya berada di wilayah Palabuhanratu.
Adapun alasan yang diungkapkan mereka saat menjalani pemeriksaan, kata Aah lagi memang hendak melakukan tawuran karena terprovokasi oleh oknum pelajar salah satu SMP yang sudah di drop out (DO) oleh pihak sekolahnya.(Cr2/d)