PALABUHANRATU – Pelaksana Harian (PLH) Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, M. Ade Afriandi, mengunjungi SMAN 1 Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi dalam rangka koordinasi dan rapat kerja.
Kegiatan ini melibatkan para perwakilan dari cabang dinas wilayah V dan VI, yang meliputi Bandung Barat, Cianjur, serta Kota dan Kabupaten Sukabumi, dimana rapat kerja ini bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 serta membahas berbagai permasalahan yang muncul selama proses tersebut.
Ia menambahkan bahwa evaluasi ini tidak hanya mencakup sistem dan prosedur PPDB, tetapi juga tahapan sosialisasi yang perlu diperluas, termasuk kepada media, agar seluruh masyarakat dapat memahami PPDB dengan lebih baik.
“Dalam rapat juga dibahas adanya permasalahan pasca-PPDB, seperti adanya upaya memaksakan anak untuk masuk ke SMA atau SMK negeri meskipun proses PPDB telah selesai. Kami menemukan modus baru di mana ada pihak yang mencoba menyusupkan siswa ke sekolah setelah lebih dari satu bulan proses pembelajaran berlangsung,” jelasnya. Kamis, (15/8).
“Setelah ditelusuri, ternyata ada oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk memberi kesan bahwa anak tersebut bisa masuk ke sekolah yang diinginkan,” sambung Ade.
Terkait keberhasilan PPDB 2024, Ade menyerahkan penilaiannya kepada publik. Namun, yang pasti baginya seluruh pelaksanaan PPDB telah dilakukan sesuai ketentuan dan komitmen bersama pimpinan daerah.
“Kami memiliki fakta integritas yang memastikan bahwa proses ini berjalan sesuai aturan,” tegasnya.
M. Ade juga menjelaskan tentang penambahan jumlah siswa di beberapa sekolah yang bekerja sama dengan Dispora atau Kemenpora terkait atlet yang tidak terlaporkan pada panitia PPDB.
“Atlet-atlet ini tidak mungkin mengikuti sekolah reguler setiap hari karena mereka memiliki jadwal latihan yang padat. Oleh karena itu, mereka bisa masuk ke sekolah atau SMA terbuka sesuai dengan peraturan yang berlaku,” pungkas Ade. (Ndi)