Persit Kartika Chandra Kirana XVII Pulihkan Mental Korban Banjir Cicurug

Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang XVIII, Rinita Danang Prasetyo Wibowo memberikan semangat kepada para anak-anak korban bencana banjir bandang di Kecamatan Cicurug Kabupaten Sukabumi, Senin (28/9).

SUKABUMI – Bencana alam banjir bandang yang menerjang empat kecamatan di Kabupaten Sukabumi, menyisakan trauma mendalam bagi warga terdampak. Kehilangan anggota keluarga dan harta benda secara tiba-tiba membuat psikologi anak-anak di wilayah tersebut sedikit terganggu.

Hal itulah yang menggugah Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang XVII, Rinita Danang Prasetyo Wibowo bersama anggota Persit lainnya untuk menghibur anak-anak korban banjir bandang dengan melakukan trauma healing. Berbagai macam kegiatan, mulai dari bernyanyi, melakukan permainan hingga pemberian hadiah pun dilakukan untuk menghilangkan kesedihan pasca terjadi bencana.

Bacaan Lainnya

“Mereka yang terdampak banjir bandang ini butuh sentuhan untuk tersenyum kembali dan kami lakukan kegiatan trauma healing dengan tema ‘Berbagi KeBahagiaan Melalui Trauma Healing’ kepada ratusan anak,” terang Rinita kepada awak media disela-sela kegiatan.

Ia mengaku, trauma healing yang dilakukannya ini merupakan swadaya sesama Persit KCK Cabang XVII serta bantuan dari para donatur. Menurut dia, untuk membangkitkan psikologinya pun harus secara masif, apalagi ada salah satu anak yang sempat terbawa hanyut dan penuh luka disekujur tubuhnya.

“Rumah dan barang-barangnya pun terbawa hanyut. Rencananya kita akan berikan bantuan kepada korban dengan memberikan peralatan sekolah, pakaian serta bantuan lainnya,” aku Rinita.

Ditempat terpisah, Dandim 0607/Kota Sukabumi, Letkol (Inf) Danang Prasetyo Wibowo mengapresiasi langkah Persit KCK Cabang XVII dengan memberikan trauma healing.

Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, bisa mengembalikan semangat anak- anak korban banjir dan menghilangkan sedikit kesedihannya. “Pascabanjir mungkin ada beberapa anak yang masih trauma, diharapkan dengan kegiatan ini mereka mempunyai semangat kembali untuk menyongsong masa depan yang lebih indah,” katanya.

Sementara itu, status tanggap darurat bencana tidak diperpanjang setelah seluruh korban jiwa berjumlah tiga orang ditemukan. Kendati demikian, sejumlah relawan di lokasi masih fokus pembersihan sampah dan Lumpur serta perbaikan irigasi di lokasi desa terparah pasca musibah banjir bandang. (why)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *