Perjalanan Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi Termuda Rahma Sakura Ramkar, Dari Guru Honorer Hingga Menjadi Wakil Rakyat

Rahma Sakura Ramkar
Rahma Sakura Ramkar anggota DPRD Kabupaten Sukabumi termuda periode 2024 - 2029.

PALABUHANRATU – Rahma Sakura Ramkar, di usianya yang baru 21 tahun, mencatatkan namanya sebagai anggota DPRD termuda di Kabupaten Sukabumi untuk periode 2024 – 2029.

Perjalanan hidupnya yang menarik, dari seorang guru honorer hingga menjadi wakil rakyat, memberikan inspirasi bagi banyak orang. Namun, apa yang sebenarnya memotivasi Rahma untuk terjun ke dunia politik, dan bagaimana perasaannya setelah resmi dilantik.

Bacaan Lainnya

Saat diwawancara Radar Sukabumi belum lama ini, Rahma mengaku senang dinyatakan lolos parlemen atau menjadi anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari partai Golkar, terlebih setelah dilantik belum lama ini.

“Perasaan saya? Alhamdulillah, tentunya,” kata Rahma dengan senyum. “Yang pertama pasti senang, apalagi setelah dinyatakan menang dan kemarin sudah dilantik, rasanya lega,” ujar Rahma.

“Tapi, ada beban juga, karena tanggung jawab ini besar sekali. Bayangkan, 7.106 pemilih di daerah pemilihan IV menitipkan kepercayaan kepada saya, dan itu harus saya jaga dengan sebaik-baiknya,” imbuhnya.

Rahma menyadari bahwa tugas besar telah menantinya. Sebagai anggota DPRD yang baru, ia masih menunggu penugasan di komisi mana dirinya akan ditempatkan. Namun, ia berharap bisa bergabung dengan Komisi 4 atau Komisi 2, terutama karena isu-isu pendidikan di daerah pemilihannya sangat membutuhkan perhatian.

“Saya pernah magang di beberapa sekolah, dan juga pernah menjadi guru honorer. Ada isu-isu pendidikan yang menurut saya fatal dan harus diperjuangkan. Saya dulu pernah menghonor 2 tahun, jadi waktu semester 5 ke semester 8 itu 1 tahun lebih di SD,” jelas Rahma.

Menariknya, Rahma sudah tertarik pada dunia politik sejak masa SMA. Meski awalnya tidak memiliki niat untuk mencalonkan diri, didorong perasaan tidak puas dengan kondisi infrastruktur di desanya sehingga berusaha untuk mencari cara agar bisa berkontribusi lebih membantu masyakat

“Waktu SMA, saya tertarik masuk ke partai politik, tapi tidak ada sama sekali tujuan untuk mencalonkan diri. Namun, melihat bahwa perubahan yang signifikan hanya bisa dilakukan dengan kekuasaan, akhirnya saya memutuskan untuk maju,” terangnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *