Satu PDP Kabupaten Sukabumi Kembali Meninggal

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Sukabumi (Pusikokami), Harun Alrasyid

SUKABUMI – Jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Sukabumi kembali bertambah satu.

PDP yang meninggal ini, merupakan seorang perempuan asal warga Kecamatan Cicurug. Pasien meninggal karena penyakit inpektisius TBC yang sudah masuk Multidrug Resistant (MDR).

Bacaan Lainnya

“Seorang PDP yang meninggal ini, bukan karena positif Covid-19. Tetapi, ia meninggal karena penyakit tuberculosis atau TBC yang sudah sangat kronis.

Meskipun gejala sakitnya memang sama dengan pasien positif Covid-19. Seperti batuk, filek, panas dan sesak nafas,” beber Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Kabupaten Sukabumi (Pusikokami), Harun Alrasyid (29/5).

Semasa hidupnya, sambung Harun, pasien ini telah melakukan pengobatan. Namun, tidak teratur dan tidak taat terhadap aturan makan obatnya.

Hal tersebut dapat mengakibatkan tubuh pasien menjadi resistant terhadap obat tersebut.

“Jadi, pasien ini meninggal karena penyakit TBC yang sudah akut. Ia meninggal saat di rawat tim medis di Rumah Sakit Bhakti Medica Cicurug,” pungkasnya.

Sedangkan Berdasarkan data dari Pusat Informasi dan Koordinasi virus corona Kabupaten Sukabumi, terhitung pada Jumat (29/5) pukul 12.00 WIB, H+5 lebaran Idul Fitri, Jumlah ODP dan PDP virus corona terus bertambah.

Untuk jumah ODP dari awal hingga saat ini, terdapat 4459 orang. Namun yang selesai pemantauan terdapat 4289 orang. Sementara yang masih dalam pemantauan terdapat 169 orang.

Sementara, jumlah PDP yang diawasi terdapat 240 orang. Namun 147 orang selesai pengawasan dan 73 orang masih dalam pengawasan serta 20 orang PDP meninggal dunia.

Sedangkan pasien yang positif covid 19, tidak mengalami peningkatan maupun penurunan, bila dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Hal ini, dapat ketahui berdasarkan hasil sample swab dari awal hingga saat ini, ada 27 orang sembilan diantaranya sembuh dan 18 orang statusnya aktif dan kinimasih dalam tahap pengawasan rumah sakit dan Puskesmas setempat. (Den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *