Potensi Menggiurkan di Kecamatan Cikakak, Pelancong Wajib Nikmati Lezatnya Durian

Kantor Kecamatan Cikakak
Kantor Kecamatan Cikakak

CIKAKAK adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Sukabumi yang memiliki segudang potensi yang menarik untuk dikembangkan. Sedianya potensi tersebut adalah pertanian, wisata, hingga budaya. Hal ini semua tak lepas dari andil sang camat, Dadang Ramdani.

Laporan: GARIS NURBOGARULLAH, Cikakak

Bacaan Lainnya

DURIAN. Ya, ini adalah salah satu potensi pertanian yang ada di Kecamatan Cikakak. Rasanya belum lengkap jika belum mencoba lezatnya Sang Raja Buah hasil panen petani di Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi. Bahkan, kelezatannya sudah dikenal tidak hanya warga Sukabumi saja, luar daerah pun sudah banyak yang berburu untuk menikmatinya.

Tapi itu hanya contoh kecil saja. Masih ada banyak potensi lainnya yang asyik untuk digali dari Kecamatan Cikakak. Sekiranya itulah yang ditegaskan oleh Dadang Ramdani selaku orang nomor satu di Kecamatan Cikakak.

Kecamatan Cikakak memiliki luas wilayah sekitar 11.644,26 Hektar dengan jumlah penduduk 41.960 jiwa, antara lain sebanyak 21.730 laki – laki dan 20.230 perempuan. Terbagi kedalam 9 desa, yakni Desa Cimaja, Cikakak, Ridogalih, Margalaksana, Sirnarasa, Cileungsing, Sukamaju, Gandasoli, dan Cirendang.

Dadang menyebut selain buah Durian Kecamatan Cikakak juga memiliki potensi lain yang dapat dikembangkan dari hasil pertanian, yakni Cengkeh dan Anggur. Sehingga dirinya bertekad untuk mengembangkan potensi itu di beberapa desa.

Apalagi mayoritas masyarakat di Kecamatan Cikakak berprofesi petani, buruh tani, dan berkebun. Selain itu di lengkapi dengan sumber daya alam (SDA) yang sangat bervaretif, mulai dari Gunung, Rimba, Laut, Pantai, Sungai dan Seni Budaya.

“Alhamdulillah, potensi di Cikakak ini cukup lengkap, mulai dari Pariwisata ada Curug, pantai, edukasinya juga ada, komoditi perkebunanan seperti Cengkeh, Durian, dan Anggur,” ujar Dadang kepada Radar Sukabumi, Jumat (29/10).

Ia memaparkan, meskipun sektor yang diunggulkan di Kecamatan Cikakak dari pertanian, namun dirinya juga akan mengembangkan potensi lainnya di setiap desa, seperti UMKM dengan home industrinya, ternak ayam boyler, lalu wisata, agrowisata, agrobisnis, wisata budaya, dan surfing.

festival uren Cikakak II
festival Duren Cikakak II

“Kendala dalam proses pengembangan usaha saat ini mulai dari modal, merketing, dan investor. Hal ini dipengaruhi juga dengan Pandemi Covid-19. Khusus untuk budidaya durian baik lokal maupun impor akan dilakukan di Bukit Sagaran,” ucap Dadang yang hobi jonging ini.

Dadang menjabarkan potensi di setiap desa yang tengah digenjot untuk dikembangkan, seperti di Desa Cikakak yakni jasa pariwisata dan home industri, Desa Cimaja, jasa pariwisata budi daya ikan tawar, lalu di Desa Ridogalih yaitu home industri, ternak ayam boiler dan perkebunan.

“Sedangkan untuk di Desa Sukamaju yakni budidaya durian lokal maupun impor dan agrowisata, di Desa Cileungsing, home industri, ternak ayam perkebunan, Desa Margalaksana yaitu wisata budaya, paralayang, dan gula aren.”

“Desa Sirnarasa yang akan dikembangkan yakni pada sektor wisata budaya, budidaya sayur mayur, gula aren, batu granit, dan geothermal, Desa Gandasoli, budidaya durian lokal dan impor, anggur, budidaya ikan air tawar, terakhir di Desa Cirendang agrowisata dan ternak ayam boyler,” tandasnya. (ris)

Hidup untuk Mengabdi dan Memberi Kesan Baik

Camat Cikakak Dadang Ramdani
Camat Cikakak Dadang Ramdani

TIDAK lama lagi, Camat Cikakak Kabupaten Sukabumi Dadang Ramdani akan memasuki masa purna bhakti alias penisun dari profesinya sebagai abdi negara. Namun, dirinya tidak ingin meninggalkan kesan buruk selama menjalankan tugasnya selama mengenakan setelan cokelat gading.

Pria kelahiran bulan Januari 1965 di Sukabumi ini menegaskan, selama masih diberi umur dan kepercayaan untuk mengabdi untuk negara serta masyarakat, Dadang akan menjalankannya dengan sepenuh hati sesuai dengan kemampuannya.

“Prinsip hidup saya dari dahulu, bahwa hidup itu untuk mengabdi sesuai dengan kemampuan yang saya miliki. Apalagi menjelang pensiun 1,5 tahun lagi dan selaku warga Palabuhanratu saya tidak ingin meninggalkan kesan buruk serta ingin memberikan kesan yang baik,” ujar penghobi jalan santai ini.

Bapak dari tiga anak ini menjelaskan selama menjalankan tugas, ketika dihadapkan dengan persoalan – persolan yang menerjannya selama ini. Ia mengaku terus berupaya menyelesaikan dengan baik dan bijaksana, sehingga semua permasalahan yang ada tuntas dengan hasil yang baik pula.

“Kita tidak boleh lari dari masalah dan harus menyelesaikan semua permasalah yang ada dengan baik. Tentunya seluruh leading sektor juga harus saling bertanggung jawab sesuai dengan tupoksinya masing – masing. Intinya semua diselesaikan juga dengan humanis, pendekatan yang dibarengi komunikasi dengan baik,” tandasnya. (ris)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *