SUKABUMI – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Sukabumi yang mau menikah agar segera memiliki sertifikat elektronik siap menikah dan siap hamil atau Elsimil.
Imbauan tersebut, merupakan tindak lanjut instruksi dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), Hasto Wardoyo, untuk meminimalisir terjadinya resiko penyakit stunting.
Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi mengatakan, BKKBN juga sudah melakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementrian Agama, soal pernikahan. Menurutnya BKKBN memiliki peranan penting dalam percepatan penurunan stunting yang harus ditangani dari hulu sampai hilir.
“Artinya, dari mulai persiapan perkawinan ini, harus dipersiapkan. Kalau memang dalam perkawinan nanti dilihat dalam keadaan umunnya kurang sehat, apalagi KEK atau kurangnya energi kronis dan lingkar tangan atas itu, berkurang. Maka, disarankan, mereka itu untuk ikut program KB,” kata Agus Sanusi kepada Radar Sukabumi.
Agus menambahkan, nantinya masyarakat yang akan menikah harus memeriksakan kesehatan terlebih dulu. Setelah itu, data akan dimasukkan pada aplikasi. Kemudian, aplikasi akan mengeluarkan tanda sebagai sertifikat yang bisa digunakan untuk syarat nikah. Sertifikat tersebut didapatkan bukan dari pelatihan, namun dari hasil pemeriksaan kesehatan.
“Untuk mengimplementasikan instruksi dari BKKBN soal imbauan pernikahan itu, sudah saya sampaikan kepada rekan-rekan di lapangan. Jadi, semua kan kita punya grup WhatsApp. Jadi, sudah tahu waktu zoom meeting juga pada ikut dan informasi ini sudah menyebar, baik itu KUA, pendidikan, kesehatan, semua sudah tahu ini. Namanya program pusat, sudah siap untuk beraksi saat ini. Insya Allah untuk stunting, saya punya keyakinan akan turun di Kabupaten Sukabumi ini,” pungkasnya. (*)
