SUKABUMI – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi menggelar pelayanan Medis Operasi Pria (MOP). Ini merupakan program Keluarga Berencana (KB) jangka panjang yang bertujuan untuk menciptakan keluarga berkualitas dan sejahtera.
Kegiatan yang dipusatkan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekarwangi, Kecamatan Cibadak pada Sabtu (21/11) lalu terselenggara atas kerjasama pihak tim medis dari rumah sakit tersebut dan Badan Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Nasional (BPPKBN) Provinsi Jawa Barat.
Kepala DPPKB Kabupaten Sukabumi, Nasihudin Nasution melalui Kepala Bidang (Kabid) Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi DPPKB Kabupaten Sukabumi, Tia Kartina mengatakan, puluhan warga Kabupaten Sukabumi yang telah mengikuti MOP ini, semuanya merupakan berjenis kelamin laki-laki .
“Jumlah peserta yang dilayani dalam kegiatan ini, sebanyak 34 orang dari jumlah nominasi 40 orang. Alhamdulillah kegiatan ini, dapat berjalan lancar sesuai dengan harapan kita,” kata Tia kepada Radar Sukabumi, Senin (22/11).
Lebih lanjut ia menjelaskan, peserta yang mengikuti kegiatan ini merupakan warga Kabupaten Sukabumi yang mayoritas tinggal di wilayah Sukabumi bagian utara. Sebelum, mengikuti MOP terlebih dahulu mereka telah dipersiapkan di lapangan melalui Petugas Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) yang berada di setiap kecamatan.
“Jadi, sebelumnya tim kita mencari sasaran dulu para peserta ini, untuk diberikan motivasi. Sehingga saat hari H-nya mereka siap untuk dilayani untuk mengikuti MOP. Dalam pelaksanaannya, telah melibatkan tiga tim ahli dibantu dengan para medis yang sudah profesional,” paparnya.
Pihaknya berharap, dari 34 orang akseptor ini dapat berkontribusi yang baik dengan pemerintah daerah Kabupaten Sukabumi, terutama dalam hal pengendalian penduduk. “Jadi kiprah keluarga berencana itu, bukan hanya di perempuan saja, tetapi juga kaum lelaki pun bisa berkontribusi untuk ikut program keluarga berencana,” imbuhnya.
Pelaksana Medis MOP DPPKB Kabupaten Sukabumi, dr Oong mengatakan, kegiatan ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan peran serta pria dalam ber-KB. Karena di wilayah Provinsi Jawa Barat itu, baru 1,7 persen pria ber-KB.
“Nah harapannya, pria yang mengikuti MOP sebagai akseptor bisa menjadi penteladanan di masing-masing wilayah atau daerahnya,” jelasnya.
Menurutnya, saat ini ber-KB itu bukan hanya bisa dilakukan oleh perempuan saja. Tetapi kaum dari laki-laki juga bisa dengan cara MOP dan keduanya dengan cara menggunakan kondom. Untuk itu, ia berharap dengan adanya kegiatan tersebut dapat terjadi peningkatan peran serta pria ber-KB.
“Iya, dengan pria ber-KB itu, warga akan lebih berkualitas dan lebih sejahtera. Jadi, tujuannya adalah pentingnya peran serta pria ber-KB. Kegiatan ini, sudah menjadi agenda dan dalam setahunya tiga kali kami selenggarakan. Sementara, untuk kendala dilapangan, KB pria itu belum populer dan banyak warga yang belum mengetahuinya,” pungkasnya. (den/d)
