Tanaman Jambu Kristal Diserang Hama Ulat

Seorang petani saat membersihkan lokasi tanaman budidaya jambu kristal di wilayah Desa Bojongekembar, Kecamatan Cikembar.

SUKABUMI — Cuaca ekstrim yang melanda wilayah Sukabumi, telah menyebabkan hektaran lahan pertanian jambu kristal di wilayah Desa Bojongekembar, Kecamatan Cikembar, diserang hama atau Organisme Pengganggu Tanaman (OPT). Seperti hama ulat buah.

Ketua Asosiasi Petani Jambu Kristal Bojong Farm, Hima Imadudin mengatakan, sedikitnya lima hektare lahan pertanian budidaya tanaman jambu kristal yang berada di wilayah Desa Bojongekembar, diserang hama ulat buah. Diduga, serangan hama tersebut karena pengaruh tingginya curah hujan saat ini.

Bacaan Lainnya

“Hampir semua lahan pertanian pada budidaya tanaman jambu kristal diserang hama ulat buah. Dampaknya, pertumbuhan tanaman selain tidak maksimal, juga kualitas buahnya kurang baik,” jelas Hima kepada Radar Sukabumi, Rabu (4/3).

Akibat serangan hama tersebut, ujar Hima, tidak sedikit menyebabkan bagian daun pada tanaman jambu kristal rusak. Hal ini, dapat berdampak buruk terhadap pertumbuhan tanaman tersebut.

“Bila tidak secepatnya diantisipasi, maka tanaman ini akan ternancam gagal panen. Iya, pasti banyak tanaman yang mati. Bahkan, buah jambunya dapat berubah menjadi busuk. Namun, untuk saat ini Alhamdulillah tidak ada. Lantaran, kami sudah siap siaga melakukan pencegahannya,” bebernya.

Untuk mengendalikan serangan hama itu, pihaknya bersama puluhan petani di wilayah tersebut, selain sering memberikan obat fungsida dan penguatan nutrisi tanaman, juga kerap membersihkan lokasi tanaman.

Ini dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya agar tanaman jambu kristal tetap sehat dan terhindar dari serangan hama itu.

“Selain pemberian nutrisi tanaman, kita juga telah membungkus buah jambu kristal dengan menggunakan plastik. Ini dilakukan agar buah jambu tidak mudah terserang jamur maupun OPT. Iya, kalau tidak secepatnya diantisipasi, maka akan berdampak buruk terhadap hasil pertanian,” tandasnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi, Ajat Sudrajat mengatakan, musim hujan saat ini dapat menjadi pemicu maraknya serangan hama yang menyerang pada tanaman petani.

Untuk itu, bila ada gejala terhadap tanaman, petani disarankan agar segera berkonsultasi atau melapor ke petugas di lapangan. “Insya Allah kami akan senantiasa siap untuk membantu para petani. Jangan sampai serangan hama sudah parah baru melapor,” katanya.

Untuk mengantisipasi agar tanaman petani tidak terserang hama, ia menghimbau kepada seluruh petani agar memberikan obat pestisida untuk pembasmi hama. Ini merupakan salah satu upaya agar kualitas padi tetap kuat dari berbagai serangan hama.

“Selain itu, kami juga menyarankan agar petani menggunakan bibit atau benih yang unggul. Apabila ada gejala yang mencurigakan terhadap tanaman, diharapkan para petani segera berkonsultasi atau melapor kepada pemerintah setempat. Nanti, akan kita komunikasikan dan turun ke lapangan untuk mencari solusinya,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *