35.000 Ayam Kampung Divaksin

VAKSINASI: Petugas Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi saat melakukan vaksinasi ND ayam kampung.

SUKABUMI – Ribuan ternak ayam kampung di Kabupaten Sukabumi divaksin oleh Dinas Peteranakan. Ini sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi serangan penyakit Newcastle Desease (ND).

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Iwan Karmawan mengatakan, saat ini pihaknya baru melakukan vaksinasi ND dilima kecamatan yang ada di Kabupaten Sukabumi, diantaranya Kecamatan Purabaya, Jampangtengah, Cikembar dan Kecamatan Lengkong.

Bacaan Lainnya

“Kita baru memvaksin 35.000 ekor ayam kampung dilima kecamatan ini. Insya Allah, jika vaksinasi ini sudah selesai dilima kecamatan, nanti akan kita lakukan di wilayah lainnya,” jelas Iwan kepada Radar Sukabumi, kemarin (24/4).

Vaksinasi ND, sambung Iwan, dilakukan untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan oleh virus. Pasalnya penyakit ND dapat menyebabkan kematian unggas secara mendadak.

“Gejala yang dialami unggas, jika terserang penyakit biasa kepalanya suka muter-muter. Setelah itu mati secara mendadak,” ujarnya.

Untuk mencegah hal tersebut, maka Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi selain melakukan vaksinasi, juga membemberikan pemahaman kepada peternak agar unggas yang mereka pelihara tidak terserang virus ND.

“Untuk saat ini, kami belum menemukan adanya laporan dari petugas lapangan ayam kampung yang mati mendadak akibat terserang penyakit ND,” paparnya.

Meski demikian, pihaknya menghimbau kepada seluruh warga yang memelihara ternak ayam kampung agar meningkatkan kewaspadaannya, khususnya pada musim hujan saat ini.

Pasalnya cuaca ekstrim saat ini sangat berpotensi terhadap penyebaran virus penyakit tersebut. “Kami sudah mengintruksikan kepada seluruh UPTD yang bertugas di lapangan agar selalu mengawasi perkembangan ternak ayam kampung.

Jadi apabila warga memiliki ternak ayam dan tiba-tiba mati secara tidak wajar, agar segera melapor kepada pemerintah setempat. Nanti petugas lapangan akan meninjau lokasi untuk mengetahui penyebabnya. Sehingga penyebaran virus ND dapat diminimalisir,” pungkasnya. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *