Malu, Siswi SMK Buang Anak Sendiri

GEGERBITUNG – Karena malu, seorang pelajar salah satu SMK di Kecamatan Gegerbitung, FZ (16) tega membuang bayinya sendiri di Kampung Pasir Lame, RT 3/6, Desa/Kecamatan Gegerbitung, akhir pekan lalu. Untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, kini FZ harus berurusan dengan aparat kepolisian.

Sebelum FZ diketahui sebagai ibu dari bayi laki-laki malang itu, ia sempat berpura-pura mengaku menemukan bayi disebuah gubuk, tak jauh dari pemukiman warga kepada Ketua RW setempat dan juga aparat kepolisian.

Bacaan Lainnya

Warga dan polisi yang menerima laporan FZ, langsung mendatangi lokasi untuk memastikan atas laporan FZ.

Sesampai di lokasi sang bayi, aparat kepolisian mendapati bayi itu terbungkus kain putih lengkap dengan ari-arinya. Malangnya, pada tubuh bayi nampak luka lebam.

Polisi pun langsung melarikan bayi malang itu ke Puskesmas setempat. Saat di Puskesmas, FZ dan sejumlah warga lainnya menunggu di luar ruangan.

Pihak kepolisian pun langsung meminta keterangan dari sejumlah saksi, termasuk FZ selaku pihak yang pertama kali menemukan.

Ketika melihat bangku yang diduduki FZ, aparat kepolisian melihat bercak darah yang masih segar. “Ternyata, FZ ini baru saja melahirkan. Bayi laki-laki yang ia laporkan itu adalah bayinya sendiri,” ujar Brigadir Deky, anggota Polsek Gegerbitung kepada Radar Sukabumi, kemarin.

DIRAWAT: Bayi mungil berjenis kelamin laki-laki yang dibuang ibunya sendiri di Kampung Pasir Lame, RT 3/6, Desa/Kecamatan Gegerbitung mendapatkan penanganan medis di Puskesmas Gegerbitung.

Setelah dilakukan pemeriksaan, FZ tega membuang bayinya itu lantaran malu memiliki anak. Pasalnya, sampai saat ini ia tercatat sebagai pelajar kelas X disalah satu SMK swasta yang ada di Kecamatan Gegerbitung.

“Pelaku takut dan malu kepada orang tua dan masyarakat karena memiliki anak. Anak itu hasil hubungan dengan pacarnya,” bebernya.

Sebagai langkah selanjutnya, aparat kepolisian akan menyampaikan persoalan tersebut kepada kedua orang tua pelaku. Hal itu mengingat pelaku masih anak di bawah umur dan masih duduk di bangku sekolah.

“Akan kami koordinasikan dengan orang tuanya. Untuk sementara, bayi dirawat di Puskesmas,” pungkasnya.

Sementara itu, FZ mengaku terpaksa berpura-pura menemukan bayi itu untuk menutupi aibnya. Ia mengaku takut dan malu kepada keluarga dan juga masyarakat kampung halamannya.

“Saya terpaksa lakukan itu karena malu. Saya bingung harus bagaimana. Bahkan, saat kelahiran pun seorang diri,” singkatnya. (Cr15/t)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *