Luruskan Aksi Premanisme, Warga Nyalindung dipanggil Polres Sukabumi

KLARIFIKASI : Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah Nawirputra bersama pria yang dituding melakukan aksi premanisme.

SUKABUMI — Polres Sukabumi gerak cepat dalam menyikapi aduan dari masyarakat yang dapat berpotensi menimbulkan kondisi tidak kondusif. Seperti yang terjadi baru – baru ini, beredar video dengan narasi yang menyudutkan seorang pria asal Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi bernama Budi Jabrig.

Ia diperiksa oleh kepolisian lantaran video dan narasi yang viral di berbagai whatsapp (WA) grup itu menuding dirinya telah melakukan aksi premanisme, hingga akhirnya Polres Sukabumi meresponnya serta memangil Budi.

Bacaan Lainnya

Kapolres Sukabumi AKBP Dedy Darmawansyah Nawirputra menjelaskan, pihaknya merespon dari narasi viral tersebut. Terlebih Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) Nyalindung diresahkan dengan kalimat yang viral di aplikasi perpesanan itu.

“Adanya informasi premanisme atau Ormas (organisasi masyarakat) yang dianggap meresahkan masyarakat terutama kemarin ada aduan dari pihak Kecamatan Nyalindung kaitan narasi viral itu.
Kami langsung membentuk tim khusus, mendalami narasi viral tersebut dan melakukan penyelidikan terhadap informasi tersebut,” kata Dedy kepada awak media, Jumat (29/10) malam.

Dijelaskan Dedy, di dalam dua video itu memperlihatkan aksi kekerasan, namun dari pengamatan lokasi, dirinya menegaskan lokasi dalam video bukanlah di wilayah hukum Polres Sukabumi.

“Kami juga memintai keterangan terhadap orang yang diduga kuat masuk dalam aduan tersebut yaitu sodara BJ. Kita sudah meminta keterangan malam ini juga, kami akan tindaklanjuti laporan itu dan untuk video yang beredar ada dua video yang beredar kami sudah amati dan kami analisa bahwa video bukan di wilayah hukum kami,” tandasnya.

Sementara itu, Budi Jabrig membantah tuduhan yang dilayangkan kepadanya itu dan mengaku telah memenuhi panggilan dari pihak kepolisian. Ia juga geram lantaran dalam video itu namanya disebut.

“Saya yang bernama Budi Jabrig yang diviralkan entah dari mana dan disebut sebagai preman lalu sampai ke Panglima di sana. Saya berdiri di sini ingin mengklarifikasi untuk masalah pribadi saya menyangkut harga diri saya dan menyangkut harga diri Polsek di wilayah kami di sana,” tegas Budi.

Budi menegaskan, bahwa dirinya tidak pernah melakukan pemalakan, penganiayaan atau intimidasi kepada siapapun. barangsiapa masyarakat yang merasa di intimidasi oleh dirinya dan merasa telah dirugikan silahkan terbuka.

“Saya sudah kooperatif dan memenuhi panggilan beliau (polisi) semua yang memang tugas beliau untuk memanggil saya dan meluruskan hal itu. Saya merasa telah dirugikan oleh narasi – narasi itu silahkan saya terbuka dan kooperatif,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *