Lestarikan Air Berbasis Ilmiah

CIDAHU – Produsen air minum dalam kemasan (AMDK) terbesar di Sukabumi, Aqua memperingati hari air sedunia dengan mengajak melestarikan air berbasis alamiah. Sebab perusahaan ini memprediksi, tantangan dalam pelestarian air akan semakin berat dihadapi pada abad 21.

Corporate Communications Director Danone Indonesia, Arif Mujahidin menyampaikan, air memiliki peranan penting untuk kehidupan mahluk hidup, karenanya Danone Aqua berupaya untuk turut menjaga kelestarian air dan lingkungan.

Bacaan Lainnya

“Hari Air Sedunia yang diperingati setiap 22 Maret ini untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya pelestarian air. Tahun ini, United Nations Water (UN Water) menetapkan tema hari air sedunia adalah alam untuk air, dengan kampanye solusinya ada di alam,” jelasnya kepada Radar Sukabumi, belum lama ini.

Salah satu upaya yang dilakukan Aqua, ialah konservasi air dengan memanfaatkan solusi ilmiah yang digabung dengan pembangunan infrastruktur. Hal ini dilakukan dengan kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IPB Bogor.

“Kami dengan LPPM IPB Bogor melakukan pengembangkan permodelan Soil Water Analysis Tools (SWAT) di hulu sub DAS Citatih,” terangnya.

Sementara itu, Sustainable Development Director Danone Indonesia, Karyanto Wibowo menambahkan, SWAT atau yang juga dikenal sebagai piranti analisis air dan tanah ini memiliki beberapa manfaat, diantaranya membangun strategi perencanaan konservasi yang efektif.

“Dengan SWAT, kami dapat melakukukan penanaman pohon dan konservasi sipil teknis yang tepat dan sesuai dengan kondisi lahan yang ada. Selain itu, dengan adanya piranti ini, kami juga dapat menghitung dampak dari upaya praktik pengelolaan lahan. Seperti menghitung tingkat resapan air ke dalam tanah, pengendapan tanah hingga penggunaan kimia dari praktik pertanian,” tambahnya.

Selanjutnya, Danone-Aqua menggunakan hasil rekomendasi dari SWAT ini untuk dijadikan salah satu landasan dalam membuat program konservasi air di area tersebut. Dari mulai penanaman 580.000 pohon, pembuatan kolam resapan air, pembangunan Pemanen Air Hujan (PAH) hingga pembuatan 40 buah sumur resapan dengan kapasitas resapan sebesar 2.200 m3 untuk setiap sumur.

“Sejak program dijalankan dan sampai saat ini, sebanyak 695 orang telah menerima manfaatnya. Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan program konservasi dengan harapan dapat bermanfaat untuk pelestarian air dan lingkungan serta berguna bagi masyarakat sekitar,” tutup Karyanto. (cr15/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *