Lapas Warungkiara Jadi Sentra Produksi Pupuk Organik

Kakanwil Kemenkumham Jawa Barat Imam Suyudi, saat meresmikan pelepasan pengiriman pupuk dari Lapas Warungkiara.

SUKABUMI – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Warungkiara Kabupaten Sukabumi ditargetkan menjadi sentra produksi pupuk organik. Keberadaan kawasan peternakan penggemukan sapi yang menghasilkan limbah kotoran hewan, dimanfaatkan untuk memproduksi pupuk organik.

Kalapas Warungkiara, Ahmad Tohari menjelaskan, Lapas Warungkiara melihat peluang, adanya Kawasan peternakan penggemukan sapi di Lapas dan menghasilkan limbah berupa kotoran hewan maka Lapas Warungkiara memproduksi pupuk organik yang saat ini sangat dicari dan dibutuhkan oleh masyarakat yang diperuntukan sebagai media tanam dan penyubur tanaman.

Bacaan Lainnya

“Pupuk disini sangat bagus dan berkualitas karena sudah terfermentasi selama bertahun-tahun, selain itu sudah tidak berbau dan telah menyatu menjadi tanah sehingga baik sebagai media tanam,” jelasnya, Kamis (24/9).

Pengemasan pupuk dilakukan oleh Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP), kemasan pupuk ada dua jenis, yaitu dengan berat 7 kilogram dan 11 Kilogram, saat ini Lapas Warungkiara bekerjasama dengan CV. Algro yang berada di Cengkareng Tangerang, sampai saat ini telah mengirimkan sekitar 50 ton lebih dengan berat sekali pengiriman tujuh sampai ton.

“Produksi pupuk ini menjadi berkah bagi para narapidana, karena dengan kegiatan ini mereka memperoleh ilmu cara pengolahan kotoran hewan menjadi pupuk, memperoleh upah dari hasil produksi serta ilmu penggemukan sapi potong sebagai bekal ketika mereka bebas,” paparnya.

Lebih jauh Ahmad Tohari mengungkapkan, jajaran Kemenkumham khususnya Kanwil Jabar harus tetap produktif di tengah pandemi seperti halnya Lapas Warungkiara.

“Alhamdulillah, mendapat respon dari Kakanwil Kemenkumham Jawa Barat Imam Suyudi, pekan lalu Imam Suyudi sempat meresmikan pelepasan pengiriman pupuk di tengah kunjungannya ke Lapas Warungkiara,” pungkasnya. (upi/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *