Pembanguan Rutilahu di Sirnajaya Sukabumi Diawasi

Pembangunan RTLH sedang dilaksanakan di Desa Sirnajaya, Kecamatan Warungkiara, Jumat (5/7).

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Saat ini, Pemerintah Desa Sirnajaya, Kecamatan Warungkiara tengah merealisasikan program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) untuk 57 unit rumah warga yang tidak mampu. Anggaran pembangunan ini bersumber dari APBN, APBD II dan APBDes. Karena nilai bantuannya mendekati angka Rp1 miliar, sejumlah pihak pun meminta instansi yang berwenang mengawasinya secara intensif.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, anggaran dari APBN ini dikucurkan melalui Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dengan nilai Rp875 juta untuk 50 unit Rutilahu. Sementara dari APBD II dikucurkan melalui Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi untuk 3 unit Rutilahu sebesar Rp30 juta. Sedangkan dana dari APBDes, pihak desa tidak menyebutkannya.

Bacaan Lainnya

“Masing-masing dapat Rp17,5 juta kalau dari Kemen PUPR, sementara dari Dinsos itu masing-masing menerima Rp10 juta,” ujar Kepala Desa Sirnajaya, Dirman kepada wartawan, Jumat (5/7)

Dengan alokasi bantuan ini, Dirman mengaku bersyukur karena warganya banyak yang mendapatkan program Rutilahu, dibanding dengan desa lain. Ia pun berharap program ini terus berlanjut, mengingat di desanya masih banyak warga yang laik dibantu. “Alhamdulillah, tahun ini pembangunan RTLH di desa kami cukup signifikan. Mudah-mudahan kedepan anggarannya dapat ditingkatkan lagi,” ulasnya.

Di tempat terpisah, Kepala Dusun Cilandak, berterimakasih kepada pemerintah yang telah memperhatikan kondisi rumah warga tidak mampu. Dengan adanya bantuan ini, warga yang semula tidak tenang saat tinggal di dalam rumah, kini bisa bernafas lega lantaran rumahnya sudah layak ditempati. “Alhamdulillah kedusunan kami mendapat bantuan Rutilahu sebanyak 12 unit. Kami harap, warga yang rumahnya belum diperbaiki tahun depan bisa mendapatkan program ini,” tuturnya.

Salah seorang penerima bantuan di Kampung Pojok RT (03/05 ) Kedusunan Cilandak, Wati mengaku tidak lagi khawatir bila turun hujan, setelah rumahnya diperbaiki. Ia pun menghaturkan terimakasih kepada pemerintah atas bantuan perbaikan rumah yang diterimanya itu. “Kami berterima kasih kepada pemerintah yang telah mewujudkan impian kami memiliki rumah yang layak. Sebelum diperbaiki, setiap hujan kami tidak bisa tidur ataupun tinggal dengan nyaman, karena banyak yang bocor,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu aktivis Warungkiara, Moch Feri Permana meminta supaya dinas terkait supaya benar-benar mengawasi pelaksanaan pembangunan Rutilahu ini. Ia mengingatkan, jangan sampai ada pihak yang memanfaatkan bantuan untuk warga tidak mampu ini demi kepentingan maupun keuntungan pribadi dan golongan. “Saya minta kepada pemerintah terkait, khususnya kecamatan turut serta mengawasi pelaksanaannya. Jangan sampai ada pihak yang mengambil keuntungan dari bantuan ini,” tandasnya singkat.

(bam/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *