SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – DPC Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (APDESI) Kabupaten Sukabumi langkat bicara terkait tersandungnya mantan kepala desa Bantargebang, Kecamatan Bantargadung.
Ketua DPC APDESI Kabupaten Sukabumi, Deni Wahyudin mengungkapkan, terkait tertangkapnya mentan kepala desa yang tersandung masalah tindak pidana korupsi oleh Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi, sebelumnya APDESI sudah mewanti-wanti untuk mengembalikan Tuntutan Ganti Kerugian Negara (TGR).
“Sebelumnya, kami (APDESI) sudah meminta awalnya kepada yang bersangkutan untuk mengembalikan kerugian negara sesuai dengan pemeriksaan Inspekstorat Kabupaten Sukabumi, namun selama itu yang bersangkutan tidak kooperatif,” jelasnya kepada Radarsukabumi.com, Sabtu (22/8/2020).
Disamping itu, DPC Apdesi Kabupaten Sukabumi telah melakukan pencegahan tindak pidana korupsi dengan bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Kabupaten Sukabumi. Namun begitu, tidak semua kepala desa dapat mematuhinya, karena memang masih terdapat oknum.
“Semua sudah diupayakan oleh kami, beberapa waktu lalu kami mendapatkan bimbingan teknis terkait penerangan hukum dari Kejari Sukabumi, namun memang tidak semua kepala desa yang tersangkut masalah korupsi bisa dicegah, dikarenakan ada oknum kades yang sengaja melakukan korupsi,” bebernya.
Upaya lain yang dilakukan Apdesi, yalni menjaga supaya seluruh anggota apdes para kepala desa terhindar dari jeratan hukum. Namun, hal itu kembali lagi kepada masing masing kepala desanya.
“Bahkan kita akan mencoba memberikan pendampingan hukum, tentunya dalam hal hal yang berkaitan dengan pengelolaan dana desa semuanya sudah ada juknas juknisnya,” ujarnya.
Deni menilai, perlunya peran serta dari semua stekholder untuk pencegahan Tipikor, mulai dari seperti dari interen desa, BPD, kecamatan, DPMPD Kabupaten Sukabumi untuk sama-sama mengawasi.
“Satu lagi yang kami harapkan, APDESI menginginkan adanya bantuan hukum dari Pemerintah Kabupaten Sukabumi, khususnya pak Bupati supaya benar- benar Kabupaten Sukabumi semakin baik lagi kedepannya,” pungkasnya. (upi/rs)
