GPT Bantu Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Ciherang Sukabumi

Fadil Muhammad Assyifa selaku Direktur Eksekutif Gerakan Palabuhanratu Terdidik bersama jajarannya saat memberikan bantuan sembako kepada warga terdampak pergerakan tanah di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung.

SUKABUMI, RADARSUKABUMI.com – Pada awal 2021 Indonesia sudah mengalami beberapa bencana alam, mulai dari banjir di Kalimantan Selatan, longsor di Sumedang, gempa di Sulawesi Barat, hingga bencana pergerakan tanah yang menerjang Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung.

Kejadian bencana pergerakan tanah yang sekitar pertengahan Desember 2020 ini, telah menyebabkan kerusakan sebanyak 123 rumah yang dihuni sebanyak 139 kepala keluarga dan 132 jiwa. Akibat dari bencana tersebut, warga diungsikan ke lokasi Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ciherang dan mengungsi di rumah saudara terdekatnya.

Bacaan Lainnya

Kondisi tersebut telah menyita perhatian serius dari semua kalangan. Salah satubya bantuan sosial dari berbagai elemen mulai berdatangan untuk membantu para korban bencana pergerakan tanah tersebut. Salah satunya bantuan tersebut datang dari organisasi Gerakan Palabuhanratu Terdidik, Pelajar Peduli Aids Kabupaten Sukabumi, Foksi Reg 4 dan My palabuhanratu.

GPT, PPA, Foksi dan My palabuhanratu untuk menyalurkan bantuan kepada korban bencana pergerakan tanah di Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung

“Bantuan yang kami berikan berupa macam-macam sembako dan kebutuhan sehari-hari untuk pengungsi,” kata Fadil Muhammad Assyifa selaku Direktur Eksekutif Gerakan Palabuhanratu Terdidik kepada Radar Sukabumi, Selasa (02/03/2021).

Pihaknya juga mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh donatur dan orang dermawan yang telah menyalurkan sebagian rejekinya untuk membantu warga terdampak dari bencana pergerakan tanah itu. “Dan tak lupa, kami juga ucapkan terima kasih kepada seluruh relawan yang telah berkolaborasi untuk menyalurkan bantuan terhadap korban bencana pergerakan tanah ini,” paparnya.

Selain melakukan penyaluran bantuan, pada kesempatan kali ini keempat organisasi tersebut juga melakukan bincang-bincang dan trauma healing kepada para pengungsi korban bencana alam. “Ini dimaksudkan untuk mengetahui keadaan para pengungsi di lokasi bencana dan untuk kembali menaikkan kembali psikologis para pengungsi pasca terjadinya bencana pergerakan tanah tersebut,” imbuhnya.

Pihaknya berharap kondisi Kampung Ciherang, Desa Cijangkar, Kecamatan Nyalindung yang terkena musibah bencana ini akan kembali pulih dan bisa beraktivitas secara normal tanpa dibayangi dengan rasa takut akan datangnya kembali musibah. “Untuk itu, selain memberikan bantuan sembako, kita juga melakukan trauma healing kepada para pengungsi yang merupakan korban bencana pergerakan tanah,” pungkasnya. (Den/rs)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *